LSI Denny JA: Kepercayaan Publik ke Polri Turun Tajam Imbas Kasus Sambo

Ardian menjelaskan, setidaknya ada lima hal yang membuat kasus Ferdy Sambo menjadi kasus paling dramatis tahun 2022.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Okt 2022, 17:15 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2022, 17:15 WIB
Penjagaan Keamanan Daerah
Ilustrasi polisi. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA merilis hasil survei terbaru dengan judul 'Kasus Ferdy Sambo dan Pemilih Pilpres'. Yang mana, menyatakan jika kasus Ferdy Sambo sebagai kasus yang paling dramatis yang terjadi sepanjang 2022.

"Kasus seperti ini belum tentu terjadi sepuluh tahun sekali. Bahkan kasus seheboh ini mungkin belum tentu terjadi lima puluh tahun sekali," kata Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, dalam konferensi pers, Selasa (18/10/2022).

Ardian menjelaskan, setidaknya ada lima hal yang membuat kasus Ferdy Sambo menjadi kasus paling dramatis tahun 2022. Pertama, kasus ini didengar hampir seluruh masyarakat Indonesia, yaitu sekitar 87,5 persen populasi di Indonesia.

"Ternyata yang mendengar ada 87,5 persen. Jadi kasus ini didengar oleh mayoritas Absolut atau mayoritas mutlak populasi yang ada di Indonesia mayoritas Absolut Biasanya kita lihat ketika memang yang mengetahui ini di atas 75 persen, yang mengetahui kasus ini bahkan lebih dari 75 ada di angka 87,5 persen," papar Ardian.

Faktor kedua, kasus ini didengar oleh berbagai lapisan masyarakat. Mayoritas berbagai lapisan masyarakat juga mengetahui kasus ini. Faktor ketiga kasus Sambo ini bertahan menjadi pembicaraan publik selama berbulan-bulan.

Faktor Keempat, kata Ardian, kasus Ferdy Sambo seperti drama yang penuh isu panas dan perubahan karakter. Dari kasus polisi tembak polisi, berubah ke isu perselingkuhan.

Lalu kasus ini bertambah kaya dengan adanya elemen obstruction of justice aparat negara yang berbohong menghalangi terbukanya kasus yang sebenarnya.

Kemudian kasus ini berubah menjadi kasus suami bela istri, penyalah gunaan jabatan, tuduhan uang gelap judi online hingga uang narkoba.

Faktor kelima, kasus Ferdy Sambo membuat kasus kepercayaan pada Polri menurun 13 persen dari 72,1 persen menjadi 59,1 persen. Padahal pada tahun 2018, kepercayaan pada polisi berada pada angka 87,8 persen.

Kepercayaan Publik Sudah Menurun

Ilustrasi Polisi Polri. (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)
Gedung Mabes Polri. (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Tahun 2019, setelah Pilpres 2019, kepercayaan terhadap polisi sudah menurun pada angka 72,1 persen.

"Sekarang di tahun 2022, kasus Ferdy Sambo membuat kasus kepercayaan pada polisi menurun ke 59,1 persen," imbuh Ardian.

Survei ini dilakukan oleh LSI pada tanggal 11-20 September 2022 dengan melibatkan sebanyak 1.200 responden yang dipilih menggunakan metode Multi-stage Random Sampling. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner.

Margin of error dalam survei kali ini sebanyak +/- 2,9 persen. Survei ini juga dilengkapi dengan riset data kualitatif.

Reporter: Alma Fikhasari

Sumber: Merdeka.com

Infografis Polisi Penerima Adhi Makayasa Diduga Langgar Etik di Kasus Brigadir J. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Polisi Penerima Adhi Makayasa Diduga Langgar Etik di Kasus Brigadir J. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya