Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa Dewan Kolonel tidak sesuai dengan AD/ART partai, sehingga harus ditegakkan disiplin.
Dewan Kolonel merupakan wadah bagi pendukung Puan Maharani sebagai calon presiden (Capres) yang berasal dari kalangan kader PDIP di DPR.
"Partai menegaskan disiplin partai dan semua terkait capres cawapres, arahan Bu Ketua Umum jelas, semua kader harus memiliki kesadaran revolusioner. Jangan grusak grusuk, sabar dan pasti pada waktu yang tepat. Momentum sesuai suasana kebatinan rakyat. Ibu Mega akan umumkan capres cawapres," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (24/10/2022).
Advertisement
Baca Juga
Penegakan disiplin, kata dia, berlaku tak hanya bagi Dewan Kolonel tapi juga kepada politikus PDIP FX Hadi Rudyatmo alias FX Rudy.
"Jadi, semua tegak lurus disiplin, tidak hanya Dewan Kolonel. Pak FX Rudy dari Solo pun ketika nyatakan dukungan capres, itu kewenangan dari ketum, sebagai partai akan menegakkan disiplin partai, kepada semua pihak tanpa terkecuali," kata Hasto, seperti dikutip dari Antara.
Namun Sekjen mengaku tidak ingat persis soal tanggal terhadap teguran keras yang telah diberikan DPP PDIP kepada anggota Dewan Kolonel. Yang pasti, kata dia, secara jelas partai menegakkan disiplin kepada semua pihak.
"Saya tak ingat persis, tapi acara yang dilakukan kaderisasi DPC Tangsel, saat itu Bu Ketum menegaskan disiplin partai harus ditegakkan dan itu tidak pandang bulu," kata Hasto menegaskan.
Kemunculan Dewan Kolonel
Sebelumnya, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Utut Adianto meluruskan pembentukan Dewan Kolonel yang diusulkan anggotanya Johan Budi Sapto Pribowo. Kata Utut, sebutan Dewan Kolonel hanya sebuah penyemangat.
Utut memastikan, konsep besar pembentukan Dewan Kolonel tetap untuk mendukung pencapresan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
"Inikan cuma ya Mas Johan Budi memberikan julukan, supaya semangat. Kalau konsep besarnya kan membantu mbak Puan," ujar Utut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (22/9/2022).
Utut mengaku tidak masalah dengan keberadaan Dewan Kolonel tersebut. Ia mengaku enggan mengomentarinya lebih lanjut.
"Udahlah kalau itu biarin saja. Saya enggak menjawab nama dan peristiwa. Saya menjawab kenapa ini kenapa itu," kata Wasekjen PDIP ini.
Dia pun tak mau menjawab apakah seluruh PDIP telah mendukung Puan sebagai calon presiden atau tidak.
"Itu wilayahnya pak Sekjen yang jawab, saya lebih ke DPR RI," ujar mantan atlet Catur ini.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut Dewan Kolonel yang dibentuk anggota Fraksi PDIP DPR RI hanya guyonan politik.
Hasto telah mengkonfirmasi ke Ketua Fraksi PDIP Utut Adianto dan Sekretaris Fraksi Bambang Wuryanto. Hasto menegaskan, Dewan Kolonel tidak ada dalam struktur partai.
Advertisement