Isu Jokowi Jadi Ketum PDIP, Ganjar: Waspada Penumpang Gelap

Ganjar Pranowo melihat, isu Jokowi akan menjadi Ketua Umum PDIP sengaja dimunculkan untuk disharmonisasi antar kader dan mengadu domba soliditas partai.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 31 Okt 2022, 08:42 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2022, 08:42 WIB
FOTO: Presiden Jokowi Kunjungan Kerja ke Jawa Tengah
Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berjalan bersama di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, Selasa (30/6/2020). Jokowi melakukan kunjungan kerja ke beberapa wilayah di Jawa Tengah. (Liputan6.com/Gholib)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat isu miring, soal posisinya dalam tubuh PDI Perjuangan yang digadang akan menggeser kursi ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri. Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga kader PDIP meyakini jika hal itu sengaja digulirkan oleh penumpang gelap.

"Saya meminta kita semua mewaspadai adanya penumpang gelap. Agar siapapun tidak membuat gerakan yang merusak nama baik seseorang," kata Ganjar dalam siaran pers diterima, Senin (31/10/2022).

Ganjar melihat, isu Jokowi akan menjadi Ketua Umum PDIP sengaja dimunculkan untuk disharmonisasi antar kader dan mengadu domba soliditas partai. Dia menegaskan, baik dirinya dan Jokowi, adalah kader partai yang taat dan sangat paham bagaimana aturan dan relasi di partai.

"Itu sebuah kengawuran dan imajinasi dari seorang yang tidak mengerti aturan di PDI Perjuangan, yang tidak mengerti relasi di antara kami di dalam partai, dan sangat sembrono," tegas Ganjar.

Ganjar melanjutkan, suksesi ketua umum dalam kongres partai sudah diatur dengan rapi. Sehingga anggapan jika Jokowi akan merebut tampuk kepemimpinan PDIP adalah hal yang keliru.

"Itu sangat ngawur. Pak Jokowi bukan tipe yang seperti itu," yakin dia.

Dia beralasan, penegasan ini diberikan semata agar publik bisa cermat melihat darimana sumber isu ini berasal. Sebab, sebagai pendukung Jokowi, sudah seharusnya semua pihak bisa saling melindungi nama baik antar kader partai demi soliditas partai, termasuk dirinya.

"Kita yang sejak awal mendukung Pak Jokowi di dalam pemerintahan tentu harus segera meng-counter orang-orang semacam ini, agar tidak terpancing situasi yang mengadudomba," pungkas Ganjar.

Kala Ganjar Pranowo - Ridwan Kamil Ditantang Duet di Pilpres 2024

Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo
Ridwan Kamil mengunggah foto saat bertemu dengan Ganjar Pranowo dengan penampilan tak berkumis dan berjenggot (Dok.Instagram/@ridwankamil/https://www.instagram.com/p/CG1FBsDn_NK/Komarudin)

Wali Kota Bogor Bima Arya menantang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk berpasangan memimpin Indonesia mendatang.

"Kang Emil ini keluarganya pesantren, dekat dengan pondok pesantren. Mas Ganjar aktivis nasional, beda tetapi saling melengkapi," kata Bima Arya di sela pelaksanaan Forum Y20 di Solo, Jumat 28 Oktober 2022.

Dikatakan pula Ganjar merupakan etnis Jawa, sedangkan Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil merupakan etnis Sunda.

"Beda tetapi saling melengkapi. Saya tidak mau berkomentar panjang, tetapi mari menitipkan dua hal yang sangat penting nanti. Pertama adalah enggak mungkin 2045 dicapai tanpa kekukuhan kepemimpinan," katanya.

Kedua, lanjut dia, dengan pertanyaan kepada Ganjar dan Emil terkait dengan kesiapan mereka untuk berpasangan pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024.

"Siapkah Mas Ganjar berpasangan dengan Kang Emil? Untuk Kang Emil, siapkah berpasangan dengan Mas Ganjar? Untuk Mas Gibran, siap enggak mendukung mereka berdua," katanya yang disambut tepukan para peserta Y20.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Ganjar memberi jawaban singkat seolah enggan menanggapinya.

"Enggak ada tanggapan," katanya. Di sisi lain, Emil mengatakan bahwa urusan tersebut sudah ada takdirnya.

"Siapa pun yang diberi takdir, kita dukung. Yang penting demi Indonesia bersatu, Indonesia yang maju," katanya yang dikutip dari Antara.

Pada kesempatan itu, Emil juga sempat menanggapi terkait dengan hasil survei cawapres yang menunjukkan elektabilitasnya meroket tajam.

"Kalau disurvei, ya, terima-terima saja. Hasilnya bagus, alhamdulillah. Kalau tidak, jadi evaluasi. Itu saja karena ini akan terus berulang. Tentunya kami sikapi dengan sebaik-baiknya. Terpenting fokus bekerja. Kalau kerja bagus, rakyat pasti support," katanya.

Pengamat: Panggung 2024 Hanya untuk Ganjar dan Anies

Any Song Challenge
Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil berjoget Any Song Challenge

Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago, faktor bakal cawapres menjadi penentu bagi kemenangan Pemilu 2024. Ia menyebut 2024 bukan lagi panggung calon lama seperti Prabowo, melainkan jatah calon baru, yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

"Bagi saya 2024 ini hanya panggung Anies dan Ganjar. Dan Cawapres itu kunci pemenangan pemilu 2024," kata Pangi dalam acara Bincang Balkon Liputan6.com, Kamis (27/10/2022).

Bagi Pangi, pemilihan cawapres sangat penting apabila ingin menang Pemilu. Ia menyebut Ganjar harus memilih calon kuat seperti Prabowo atau Anies memilih Khofifah atau Yenny Wahid.

"Kalau ganjar salah menggandeng cawapres maka akan repot memenangkan pemilu, soal cawapres apakah Ganjar-Erick Thohir, apakah Ganjar-Prabowo, mungkin saja itu terjadi, karena itu akan sebanding Anies-AHY, Anies- Yenny Wahid," kata dia.

Untuk Ganjar, Pangi menyebut Prabowo pilihan menarik, hanya saja Prabowo apakah bersedia menjadi wakil.

"Nah, mau enggak Prabowo jadi cawapres Ganjar? Ya jadi menteri saja mau kan logikanya gitu," kata Pangi.

 

Infografis Ganjar Diganjar Sanksi Gara-Gara Siap Jadi Capres
Infografis Ganjar Diganjar Sanksi Gara-Gara Siap Jadi Capres (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya