Cerita Tetangga Curiga Bau Busuk Menyengat Sebelum 1 Keluarga di Kalideres Ditemukan Tewas

Tio, tetangga korban mengaku sudah sekitar 8 bulan tidak lagi mendengar suara obrolan anak dan ibunya. Hingga akhirnya empat orang dalam satu keluarga di Kalideres itu ditemukan tewas setelah tercium bau yang sangat menyengat.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Nov 2022, 11:11 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2022, 11:00 WIB
Rumah Keluarga yang Tewas di Kalideres Ditutupi Plastik Bening
Rumah Keluarga yang Tewas di Kalideres Ditutupi Plastik Bening. (Dok. Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus penemuan mayat satu keluarga di Kompleks Perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat pada Jumat (11/11/2022) lalu masih menyisakan misteri. Sebanyak empat jenazah yang merupakan satu keluarga ditemukan dalam kondisi perut kosong tanpa sisa makanan.

Adapun identitas empat orang satu keluarga ini yakni bapak berinisial RG usia 71 tahun kelahiran Jakarta, ibu inisial RM usia 66 tahun kelahiran Kebumen, anak inisial DF usia 42 tahun kelahiran Kebumen, dan paman (adik dari bapak) inisial BG usia 68 tahun kelahiran Jakarta.

Tio yang merupakan salah satu tetangga korban mengatakan, keluarga tersebut sudah tinggal di rumah tersebut selama kurang lebih 20 tahun.

Dia menceritakan, sewaktu anak perempuannya masih kecil kerap bermain dengan keluarga RG.

"Tadinya saya waktu anak saya yang kecil, anak saya pernah main ke rumah dia main-main," kata Tio mengawali ceritanya kepada wartawan, Sabtu (12/11/2022).

Namun dia mengakui tidak terlalu mengenal sosok empat anggota keluarga tersebut. Meski begitu, bila berpapasan Tio kerap menegur. Terlebih saat perayaan lebaran China.

"Jadi kan kalau ketemu, saya negor orangnya ya tegor sapa. Kan waktu itu ada lebaran China, biasa kita bersungkem," ujarnya.

Sebagai tetangga, sesekali Tio memang suka mendengar obrolan RM dan DF yang terdengar hingga ke rumahnya. Namun dalam waktu sekitar delapan bulan terakhir, suara tersebut menjadi jarang terdengar.

"Biasanya ya kalau ibu sama anaknya ngobrol, kedengeran suara, tapi sekarang udah lama tidak mendengar, lama sekali dari bulan Februari ke Maret,"

Bahkan jauh berbulan-bulan sebelum ditemukan mayat satu keluarga itu sudah tidak ada interaksi kembali. Hingga akhirnya dia mencium bau busuk yang sangat menyengat.

Tio beranggapan bahwa bau busuk itu berasal dari rumah tetangganya. Merasa tidak tahan akan bau tidak sedap itu, dirinya melaporkan ke pihak RT agar keluarga tersebut diperiksa.

"Makanya saya ga tahan. Terus saya lapor RT, 'pak RT tolong yah runding sama RW, ini rumahnya bau nih’. Saya bilang. 'Tolong dicekin'," minta Tio ke RT pada saat itu.

Tio mengaku sangat kaget usai diperiksa, bau busuk yang menyengat berasal dari tetangganya yang ditemukan sudah tidak bernyawa lagi di dalam rumah.

"Pas dengar 4 (korban) saya kaget, soalnya saya udah lama enggak dengar," ucap sang tetangga.

 

Diduga Tewas Sepekan Lalu

Satu keluarga tewas dalam rumah di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres
Satu keluarga tewas dalam rumah di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Polisi mengusut temuan mayat di Kalideres, Jakarta Barat. Diketahui, empat orang sekeluarga ditemukan warga sekitar telah tewas membusuk pada Kamis (10/11) malam.

"Tadi kalau temuan forensik sudah semingguan, dengan kondisi membusuk," kata Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar saat ditemui di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (11/11).

Meski ditemukan dalam kondisi membusuk, lanjut Syafri, keempat orang ini dari hasil autopsi RS Polri, Kramat Jati tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan dari jasad fisik korban.

"Keterangan tadi dokter yang melakukan autopsi itu tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di jasad korban," kata dia.

Termasuk saat dilakukan autopsi lebih lanjut terhadap kondisi keempat jenazah, nyatanya tidak ditemukan ada sisa makanan di lambung.

"Kalau di lambungnya tidak ditemukan sisa makanan, artinya mungkin dia tidak makan dalam dua hari atau berapa hari gitu," tambah dia.

Kendati demikian, Syafri mengatakan kalau untuk penyebab kematian hingga kini pihaknya masih belum bisa menyimpulkan, karena masih menunggu hasil dari laboratorium forensik.

"Belum ini, tapi penyebabnya itu belum bisa di ini (disimpulkan). Karena banyak kemungkinan (penyebab kematian)," ujarnya.

Sedangkan untuk barang bukti penyidik telah menyita total dua buah handphone dari lokasi TKP untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Satu orang sudah kita mintakan keterangan namun adik dari ibunya itu dia mengatakan bahwa terakhir ada komunikasi via telepon itu satu tahun yang lalu," ujar Syafri.

 

Reporter: Rahmat Baihaqi

Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya