Jasad Satu Keluarga Tewas di Kalideres Akan Dikremasi Senin 14 November 2022

Jasad satu keluarga yang ditemukan meninggal di Kalideres, Jakarta Barat dikabarkan akan dikremasi pada Senin 14 November 2022.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Nov 2022, 09:40 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2022, 09:39 WIB
TKP Penemuan empat Jasad sekeluarga di Kalideres, Jakarta Barat
TKP Penemuan empat Jasad sekeluarga di Kalideres, Jakarta Barat

Liputan6.com, Jakarta - Jasad satu keluarga di Kalideres dikabarkan akan dikremasi pada Senin 14 November 2022. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua RT Perumahan Citra Garden, Kalideres Jakarta Barat, Asiung.

"Dari keluarga istri, Ibu Renny Margaretha. Semua itu yang ngurusin keluarga ibu Renny Margaretha, beserta adiknya," ucap Asiung dalam keterangannya, Minggu 13 November 2022.

Asiung mengatakan, kabar kremasi tersebut akan dilakukan di kawasan Cilincing, Jakarta Utara. Rencananya, kremasi akan dilakukan hari ini, namun diundur karena kremasi di Cilincing padat.

"Saya dapat informasi, jadwal kremasi Cilincing padat. Terlalu siang, jam 2 siang jadi ditolak, repot. Sedangkan ini nggak cuma satu, empat," jelas Asiung

"Mengenai jam nanti diinformasi lagi," lanjut dia.

Asing mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan dokumen berupa surat pengantar kematian. Sehingga pihak keluarga dapat langsung mengambil jenazah di RS Polri Kramat Jati.

Polisi soal Perut di Keluarga Kalideres Tak Ada Makanan: Belum Tentu Penyebab Kematian

Satu keluarga tewas dalam rumah di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres
Satu keluarga tewas dalam rumah di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Penyebab kematian satu keluarga masih terus ditelusuri. Keempat jenazah ditemukan dalam rumah Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis 10 November 2022.

Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar menerangkan, berdasarkan hasil autopsi memang pada tubuh korban tidak ada masuk makanan dalam kurun waktu dua hari atau lebih. Namun, kondisi seperti itu belum tentu menjadi penyebab kematian. 

"Menurut dokter bahwa jenazah yang dilakukan pemeriksaan dalam keadaan begitu. Kemudian kemarin yang disampaikan bahwa tidak ditemukan sisa atau bekas makanan di lambung, itu keterangan sementara, belum tentu menjadi penyebab kematian," kata dia di Jakarta, Sabtu (12/11/2022).

Syafri meluruskan, anggapan orang-orang tentang latar belakang korban yang tinggal di pemukiman dan bisa menderita kelaparan mungkin harus didalami. Namun, keterangan yang diterima kepolisian para korban memiliki kerpibadian tertutup.

"Orang-orang menganggap 'oh dia tinggal di pemukiman, kenapa bisa kelaparan?' Karena kelaparannya bukan berarti tidak ada makanan, tapi keluarga itu tertutup sehingga tidak ada yang tahu kalau dia kekurangan makanan," ujar dia.

 

Keluarga Meragukan Kesulitan Ekonomi

Rumah Keluarga yang Tewas di Kalideres Ditutupi Plastik Bening
Rumah Keluarga yang Tewas di Kalideres Ditutupi Plastik Bening. (Dok. Merdeka.com)

Sementara itu, kerabat korban Ris Astuti menambahkan, pihaknya meragukan jika kondisi perekonomian para korban mengalami kesulitan

"Ya kondisinya sedang sedang saja, tidak ada keluhan dan sebagainya. ya istilahnya standar lah umum," ujar dia.

Menurut dia, kecil kemungkinan penyebab kematian korban pun karena kelaparan.

"Kecil sih kalau menurut saya ya, tapi tidak tahu deh misalnya ini rada aneh juga si saya juga bingung, misalnya kalau dia lapar, tidak makanan atau kurang buat makan kan dia bisa kontakkan ke kita," ujar dia.

Tetangga Cerita Soal Adanya Perubahan Sebelum Keluarga di Kalideres Ditemukan Tewas

Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)
Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)

Tio Siu Hoa mengamati perubahan pada keluarga Rudyanto Gunawan, K Margaretha Gunawan, Budyanto Gunawan (69), Dian (42). Keempatnya ditemukan tidak bernyawa di dalam rumah Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis 10 November 2022.

Tio mengaku telah 20 tahun hidup bertetangga dengan korban. Dia bercerita, sewaktu masih momong anak beberapa kali mampir ke rumah korban. Selama itu, Tio mengaku tak melihat perilaku yang aneh.

"Tapi sekarang ke tutup. Jadi kan kalau ketemu, saya tegur orangnya ya tegur sapa," ujar dia di lokasi, Sabtu (12/11/2022).

Menurut Tio, rasa penasaran muncul ketika K Margaretha Gunawan dan Dian mulai jarang terlihat. Sementara Rudyanto Gunawan masih suka mondar-mandir ke rumah itu.

Tio mencoba bertanya keberadaan mereka ke Rudiyanto. Namun, dijawab mereka semua telah pindah.

"Saya tanya mamanya ke mana? Bapak jawab pindah. Saya pikir dah pindah nih tinggal dia (Rudiyanto) sendirian. Saya pikir dia datang ke sini ngecek rumah kali yah apa rumahnya mau dikontrakin atau mau dibetulin kan gatau," ucap Tio.

Tak cuma itu, satu-persatu kendaraan yang terparkir menghilang. Biasa, mobil dipakai mereka pergi ke pasar atau supermarket.

"Justru itu mobil juga tidak ada. Kadang-kadang datang pakai sepeda motor, belakangan sepeda motor tidak ada, si bapak jalan kaki," ujar dia.

Seingatnya, keanehan-keanehan terjadi dari Februari 2022 hingga Maret 2022. Apalagi, pada periode itu hidung pernah sesekali mencium aroma tak sedap. Namun, begitu dihiraukan. Sebab, Tio merasa sumber bau kemungkinan dari bangkai tikus.

"Bau juga cuma baunya gak begitu nyengat kayak begini, saya pikir bau bangke nih saya diemin," ujar dia.

 

Reporter: Rahmat Baihaqi

Sumber: Merdeka.com

Infografis 4 Tips Penderita Diabetes Hindari Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 4 Tips Penderita Diabetes Hindari Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya