Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri melontarkan canda dalam pidato politiknya di HUT PDIP ke-50 yang digelar JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023). Mega menyebut saat dirinya melakukan swafoto, maka banyak orang itu mau ikut berfoto dengannnya.
"Kalau saya mau mejeng, sekarang itu apa namanya selfie, kalau aku mau selfi pasti pengikutku akeh, kenapa? Satu perempuan. Dua, cantik eee. Baru dua aja sudah ditepokin. Tiga, kharismatik. Empat opo neh? pintar," kata Megawati.
Baca Juga
Megawati menyebutkan selain pintar, dirinya juga telah mendapat gelar profesor dan doktor kehormatan. Dia mengaku binggung ada banyak kampus mau memberikan gelar padanya, termasuk lima kampus lagi yang bakal memberinya gelar doktor kehormatan.
Advertisement
"Aku tahu-tahu ketiban profesor saja dua, opo maneh doktor honoris causa sembilan, masih nunggu neh lima karena pandemi. Aku dewe sampai garuk-garuk kepala, iki goro-goro opo yo?" ujar Megawati.
Tak hanya gelar kehormataan dari kampus, Mega juga menyebut dirinya mendapat penghargaan dari media karena dianggap mampu atasi krisis 1998-1999.
"CNBC ngasih saya award, kamu tahu gak sih ibumu ini sudah pintar, kharismatik, pejuang, opo maneh, koyok ngene kabeh emoh aku," pungkas Megawati.
Megawati Minta Bahasa Daerah Tidak Boleh Sampai Punah
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politiknya, saat perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 PDIP. Salah satu poinnya, adalah soal kepunahan bahasa daerah di Indonesia.
Menurut Megawati, berdasarkan informasi yang didapatkannya, anak-anak di beberapa kota di Indonesia lebih fasih berbahasa asing dan tidak fasih berbahasa daerah.
"Bukan enggak boleh nanti saya di-bully, ibu Mega kurang opo kurang pinter. Tapi mesti harus tahu juga dong Bahasa Indonesia yang fasih, terus opo Bahasa Jawa dan saya denger juga bahasa daerah udah, karena BRIN toh suruh bongkar-bongkar bahasa daerah yang punah sudah ada loh," kata Megawati saat acara puncak HUT PDIP ke-50 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023).
Presiden ke-5 Republik Indonesia ini juga meminta agar segera dicarikan kembali literaturnya agar berbagai bahasa daerah tetap terjaga. Dia pun mengingatkan kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim yang hadir di perayaan HUT PDIP untuk menjawab soal keresahannya.
"Pak Nadiem, mbok ya selain speak English gitu, ntar Ibu Mega dibilang norak deh Bu Mega. Bahasa Inggrisnya kayak Jowo. Kan ada yang wle wle wle gitu. Bahasa Inggris itu menunjukkan bahasa asing. Ya nggak apa-apa. Tapi mbok bahasa daerah dipertahankan," tegas Megawati.
Advertisement