Imbauan BMKG Seiring Potensi Cuaca Ekstrem di Manado hingga 31 Januari 2022

Sejumlah wilayah di Sulawesi Utara termasuk Manado yang berpeluang terjadi cuaca ekstrem. BMKG menyampaikan imbauan kepada masyarakat.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Jan 2023, 12:18 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2023, 12:18 WIB
Personil Polri ikut mengevakuasi warga terdampak bencana banjir di Kota Manado, JUmat (27/1/2023).
BMKG melaporkan peringatan dini cuaca ekstrem hingga 31 Januari 2023 di beberapa wilayah di Sulawesi Utara. (Foto:istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini cuaca ekstrem hingga Selasa, 31 Januari 2023 di beberapa wilayah di Sulawesi Utara. Seiring potensi cuaca ekstrem tersebut, BMKG mengimbau untuk warga terus berhati-hati.

Sejumlah wilayah di Sulawesi Utara berpotensi hujan sedang hingga lebat disertai petir, kilat dan angin kencang. “BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem hingga 31 Januari 2023,” ujar Koordinator Bidang Obvervasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Molle,Sabtu, 28 Januari 2023, dikutip dari Antara, Minggu (29/1/2023).

Ia mengingatkan masyarakat tetap waspada antisipasi cuaca ekstrem yang berpeluang terjadi hingga puncak musim hujan pada awal Februari 2023. Ben juga mengharapkan warga terus berhati-hati seiring potensi cuaca ekstrem. Ia menambahkan, potensi cuaca ekstrem dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi antara lain banjir, longsor, dan pohon tumbang.

"Mari tetap waspada dan terus mendapatkan update informasi cuaca yang dapat diakses melalui kanal-kanal yang tersedia,” kata Ben.

Adapun peringatan dini cuaca pada 29 Januari mencakup wilayah Kota Bitung, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.

Pada hari berikutnya, cuaca ekstrem berpeluang terjadi di Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon, Kota Kotamobagu, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

Sementara pada 31 Januari 2023 diprediksi terjadi di Kota Manado, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Kepulauan Sitaro dan Kabupaten Kepulauan Sangihe.


Peringatan Dini di Manado, Hujan Sedang hingga Deras di Sulawesi Utara Diprediksi Masih Akan Terjadi sampai Selasa 31 Januari 2023

Banjir Sulut
Banjir dan longsor menerjang tiga wilayah di Sulut, yakni Kota Manado, Kabupaten Minahasa, dan Kota Tomohon. (Liputan6.com/Yoseph Ikanubun)

Diberitakan sebelumnya, setelah dilanda hujan deras sejak Kamis (26/1) malam hingga Jumat (27/1) hingga menyebabkan banjir di sebagian besar wilayah Manado, diketahui air perlahan telah mulai surut. Sejumlah warga pun telah kembali dari pengungsian untuk membersihkan tempat tinggal mereka. 

Namun, Sulawesi Utara tampaknya masih akan diwarnai cuaca ekstrem hingga awal pekan depan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih akan turun hingga Selasa (31/1) di beberapa wilayah di Provinsi itu.

"BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem hingga 31 Januari 2023," ujar Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Molle di Manado, Sabtu (28/1), dilansir Antara.

Hujan diprediksi akan disertai petir atau kilat dan angin kencang. Oleh karena itu, Ben Molle berharap warga tetap waspada dan berhati-hati mengantisipasi cuaca ekstrem yang berpeluang terjadi hingga puncak musim hujan di awal Februari 2023.

"Potensi cuaca ekstrem tersebut dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, ataupun pohon tumbang. Mari tetap waspada dan terus mendapatkan update informasi cuaca yang dapat diakses melalui kanal-kanal yang tersedia," ujar Ben.

Peringatan dini cuaca pada hari ini, Minggu, 29 Januari 2023 berlaku bagi wilayah Kota Bitung, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa, Kabupaten MInahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.

 


Peringatan Dini Cuaca Ekstrem, 29-31 Januari 2023

Banjir di Manado
Banjir di Manado. Mengakibatkan korban meninggal dan ratusan orang mengungsi. (Foto: Dokumentasi BNPB).

Sementara pada esok hari, cuaca ekstrem berpeluang terjadi di Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon, Kota Kotamobagu, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

Lalu pada 31 Januari, hujan diperkirakan akan mengguyur di Kota Manado, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Kepulauan Sitaro, dan Kabupaten Kepulauan Sangihe.

 


Waspada Penyakit Setelah Banjir

Sejumlah penyakit biasanya akan muncul usai banjir menggenangi tempat tinggal penduduk. Laman Pusat Krisis Kementerian Kesehatan mencatat, setidaknya ada tujuh penyakit yang muncul usai banjir.

Penyakit dan gangguan kesehatan yang muncul pasca banjirDiareDemam berdarahPenyakit leptospirosis atau demam banjir yang disebabkan oleh bakteri leptospira yang menginfeksi manusia melalui kontak dengan air atau tanah yang masuk kedalam tubuh melalui selaput lendir mata atau luka lecet pada bagian tubuh.Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)Penyakit kulitPenyakit saluran cerna lain, seperti demam tifoidMemburuknya penyakit kronis karena penurunan daya tahan tubuh seseorang akibat musim hujan yang berkepanjangan. Pencegahan penyakit dan gangguan kesehatan pasca banjir dapat dicegah dengan sejumlah langkah, seperti:

rutin membersihkan lingkungan,meningkatkan daya tahan tubuh melalui aktivitas fisik dan mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang,bersegera dalam melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala penyakit.Berbagai langkah pencegahan di atas, tidak hanya akan memberikan tubuh yang sehat, namun juga membantu melestarikan lingkungan hidup dan meminimalkan potensi terjadinya banjir di Indonesia.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya