Liputan6.com, Jakarta - Gempa Banten terjadi pada 07:35:50 WIB, Selasa 7 Februari 2023. Tepatnya, lindu mengguncang wilayah Muara Binuangeun, Lebak. Gempa Banten tersebut memiliki kekuatan magnitudo 5,2.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di laut 66 kilometer tenggara Muara Binuangeun, Banten.
"Episenter lindu berada pada koordinat 7.43 Lintang Selatan (LS)-105.88 Bujur Timur (BT)," papar BMKG, Selasa 7 Februari 2023.
Advertisement
BMKG memastikan, gempa yang berpusat di kedalaman 10 km itu tidak berpotensi tsunami. Namun masyarakat tetap diimbau mewaspadai potensi terjadinya gempa susulan.
"Arahan : Tidak berpotensi TSUNAMI. Saran BMKG: Hati-hati terhadap gempabumi susulan yang mungkin terjadi," bunyi peringatan dikutip dari laman resmi BMKG.
Sementara itu, Kepala Bidang Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Eurasia.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust)," kata Daryono, Selasa 7 Februari 2023.
Koordinator Data dan Informasi BMKG Serang Tarjono menambahkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik atau oblique thrust.
Berikut sederet fakta terkait gempa Banten yang terjadi pada Selasa 7 Februari 2023 dihimpun Liputan6.com:
1. Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,2
Gempa bumi mengguncang wilayah Muara Binuangeun, Lebak, Banten pada Selasa 7 Februari 2023. Gempa Banten berkekuatan magnitudo 5,2 ini terjadi pada pukul 07:35:50 WIB.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di laut 66 kilometer tenggara Muara Binuangeun, Banten.
"Episenter lindu berada pada koordinat 7.43 Lintang Selatan (LS)-105.88 Bujur Timur (BT)," papar BMKG, Selasa 7 Februari 2023.
Advertisement
2. Tak Berpotensi Tsunami
BMKG memastikan, gempa yang berpusat di kedalaman 10 km itu tidak berpotensi tsunami. Namun masyarakat tetap diimbau mewaspadai potensi terjadinya gempa susulan.
"Arahan: Tidak berpotensi TSUNAMI. Saran BMKG: Hati-hati terhadap gempabumi susulan yang mungkin terjadi," bunyi peringatan dikutip dari laman resmi BMKG.
Hingga berita ini ditulis, belum ada laporan terkait dampak gempa bumi yang berpusat di Binuangeun, Banten tersebut.
3. Gempa Terasa di Jakarta hingga Bogor
BMKG melaporkan, gempa dapat dirasakan dalam skala III-IV MMI (Modified Mercalli Intensity) di wilayah Bayah, Banjarsari, dan Tamanjaya.
Kemudian skala III MMI dirasakan di wilayah Serang, Pandeglang, Malingping, Ciptagetar, Cikeusik, Labuan, Tangerang, Panimbang, dan Cinangka.
Sementara wilayah yang merasakan getaran gempa dengan skala II MMI yakni Tangerang Selatan, Bogor, Cianjur, Sukabumi, dan Jakarta.
Advertisement
4. Gempa Dipicu Aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia
Kepala Bidang Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Selasa 7 Februari 2023 mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Eurasia.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust)," kata Daryono.
Gempa dirasakan di daerah Bayah, Banjarsari, dan Tamanjaya dengan skala intensitas III-IV MMI (Modified Mercalli Intensity). Di daerah Serang, Pandenglang, Panggarangan, Malingping, Ciptagetar, Cikeusik, Labuan, Tangerang, Panimbang dan Cinangka dengan skala intensitas III MMI.
Gempa juga dirasakan di Tangerang Selatan, Bogor, Sukabumi, Tangerang, Cianjur dan Bandung Barat dengan skala intensitas II-III MMI, dab di daerah daerah Jakarta, Depok, Cibubur dengan skala intensitas II MMI.
"Hasil pemodelan menunjukan gempa tidak berpotensi tsunami," ungkap Daryono.
Meski begitu warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan. Dan menghindari bangunan yang sudah retak dan rusak akibat gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata Daryono.
5. Belum Ada Laporan Kerusakan
Gempa Banten berkekuatan magnitudo 5,2 terjadi pukul 07.35 WIB. Gempa tersebut terjadi di perairan Muarabinuangeun, yang berada di 7.43 LS,105.88 BT dan berjarak 65 km tenggara Muarabinuangeun di kedalaman 41km.
Meski berada di perairan, gempa tersebut tidak menyebabkan tsunami. Hingga kini, tim gabungan masih melihat dilokasi gempa untuk mengetahui tingkat kerusakannya.
"Belum ada laporan tentang kerusakan akibat gempa. Masih menunggu laporan dari lokasi lain," ujar Koordinator Data dan Informasi BMKG Serang, Tarjono, melalui pesan elektroniknya.
Tarjono juga menyampaikan analisa dari Daryono, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, mengenai dampak kegempaan tersebut.
Gempa pukul 07.35 wib pada Selasa pagi, 07 Februari 2023 itu dirasakan di sejumlah wilayah di Banten, Jakarta dan Jawa Barat, yakni di Tangerang, Bogor, Sukabumi, Cianjur, hingga Depok, dengan kekuatan yang berbeda disetiap lokasinya.
"Getaran terasa seperti truk berlalu, benda bergoyang hingga getaran dirasakan oleh beberapa orang," dalam keterangan tersebut.
Advertisement
6. BMKG Tegaskan Gempa Turki Tidak Ada Kaitan dengan Gempa Banten
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono menyatakan, gempa di Turki dan Suriah dapat menyebabkan meningkatnya aktivitas gempa tambahan di area yg sama. Tapi sama sekali tidak akan memicu gempa dahsyat di tempat lain di dunia.
Dia menegaskan hal tersebut untuk menjawab kesimpangsiuran informasi liar yang salah tentang hal tersebut.
"Jangan otak-atik gathuk dengan teori rambutan gempa yang tiada dasar," tegasnya.
Daryono memastikan gempa turki tidak ada kaitannya dengan dengan gempa Banten berkekuatan M5,2 yang baru saja terjadi dengan pusat berada di kedalaman 41 km.
Gempa berkekuatan M7.8 yang mengguncang kemarin di Turki selatan diketahui menyebabkan seluruh segmen di zona Sesar Anatolia Timur pecah dan memicu rentetan gempa kuat yang merusak (destructive) dan mematikan (deadly).