Penampakan Pasca-Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Rumah hingga Kendaraan Hangus

Meski api telah berhasil dipadamkan, namun kepulan asap putih terpantau masih tebal dengan aroma hangus yang menyengat pasca-kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 04 Mar 2023, 06:44 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2023, 06:41 WIB
Kondisi Pasca-Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Koja Jakarta Utara
Penampakan lokasi pasca-kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023) pagi. Rumah-rumah dan kendaraan warga hangus dilalap api. (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran hebat melanda Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara pada Jumat malam, 3 Maret 2023. Si jago merah yang membara melahap belasan korban jiwa, rumah warga, hingga kendaraan bermotor habis tak bersisa.

Meski api sudah berhasil dipadamkan pada Sabtu (4/3/2023) dini hari, namun situasi memprihatinkan pasca-kebakaran tidak bisa dielakkan. 

Pantauan Liputan6.com pukul 06.00 WIB di lokasi, tepatnya di Jalan Tanah Merah, Plumpang, Koja, Jakarta Utara, kepulan asap putih masih tebal dan aroma hangus masih sangat pekat tercium.

Penampakan lokasi pasca-kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023) pagi. Rumah-rumah dan kendaraan warga hangus dilalap api. (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Pandangan mata melihat ratusan rumah gosong dengan tembok-tembok yang masih terasa panas akibat terbakar selama berjam-jam.

Tak luput sisa kerangka kendaraan bermotor seperti mobil dan sepeda motor juga ludes diamuk api.

Saat ini warga yang penasaran dan tinggal di sekitar lokasi kejadian mulai berdatangan. Sebagian dari mereka terlihat merekam dah mengabadikan situasi kejadian melalui ponsel masing-masing.

Sebagian warga juga tampak mengevakuasi harta benda yang masih bisa diselamatkan.

Penampakan lokasi pasca-kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023) pagi. Rumah-rumah dan kendaraan warga hangus dilalap api. (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Sementara itu, jumlah korban meninggal akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, terus bertambah. Hingga pukul 23.50 WIB, Jumat (3/3/2023), jumlah korban tewas dalam kebakaran Plumpang ini mencapai 17 orang.

17 korban ini terdiri dari 15 orang dewasa dan 2 anak-anak.

Data tersebut diinformasikan petugas melalui papan yang dipampang di Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakut. 

Penampakan lokasi pasca-kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023) pagi. Rumah-rumah dan kendaraan warga hangus dilalap api. (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

 

Berdasar data tersebut, ada 16 orang luka yang dirawat di RSUD Koja.

Sementara, data dari Humas Damkar DKI Jakarta, jumlah korban meninggal dunia 16 orang. Korban itu terdiri dari 14 orang dewasa dan 2 anak-anak.

"Meninggal: 14 Orang dewasa + 2 anak, Total = 16," tulis Humas Damkar DKI Jakarta dalam siaran tertulisnya.

Pengungsi Diperkirakan Capai 600 Orang

Kondisi Pasca-Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Koja Jakarta Utara
Penampakan lokasi pasca-kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023) pagi. Rumah-rumah dan kendaraan warga hangus dilalap api. (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menyampaikan bahwa jumlah pengungsi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara diperkirakan mencapai 600 orang. 

“Evakuasi bagi yang perlu perawatan rumah sakit kita persiapkan semua rumah sakit dan dibantu tentunya oleh Pak Kapolda seluruh jajaran dan Pak Pangdam,” tutur Heru di Koramil Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023).

Menurut Heru, petugas gabungan belum dapat melakukan evakuasi di rumah yang terdampak kebakaran lantaran masih dalam proses pendinginan. Adapun lokasi pengungsian korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang ini tersebar di lima titik.

“Ada di lima lokasi (posko pengungsian). Kantor wali kota, RPRK, GOR, dan tentunya kantor kecamatan dan kantor PMI, kantor RW, kira-kira seperti itu,” jelas dia.

Merujuk pada peristiwa 2009 lalu, lanjut Heru, Pemerintah Daerah yakni Forkopimda mengusulkan kepada Pertamina bahwa harus ada buffer zone selebar 50 meter. 

“Terakhir tadi saya udah sampaikan kalau korban pengungsi kurang lebih 600 plus minus. Yang meninggal terakhir 15, dua yang anak kecil, kurang lebih ya,” ucap Heru menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya