Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran hebat terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) malam. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 20.11 WIB.
Kasi Operasi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara Abdul Wahid menyebut, dugaan sementara terbakarnya Depo Plumpang akibat tersambar petir. Namun penyebab pastinya masih diinvestigasi.
"Kalau informasi yang diterima itu kesamber petir," ujar Abdul dalam keterangannya, Jumat (3/3/2023).
Advertisement
Baca Juga
Api yang terus membesar disertai suara ledakan membuat warga di sekitar lokasi panik berlarian menyelamatkan diri. Permukiman warga yang paling terdampak berada di Jalan Tanah Merah Bawah, RT 012/RW 009, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Saat terjadi ledakan disusul kebakaran hebat, warga mencium bau gas yang sangat menyengat. Kondisi ini pula yang membuat warga panik dan berhamburan menyelamatkan diri.
“Dor (terdengar ledakan) setelah reda hujan, asapnya itu bau LPG (gas), saya teriak-teriak warga pada lari, terus ada yang ngumumin ‘jangan ada yang nyalain api’, pas saya keluar ke sini, api keluar dari atas sini (kabel),” tutur Rosidi (57) kepada wartawan di sekitar lokasi, Jumat (3/3/2023).
Menurut Rosidi, ledakan terdengar setelah muncul nyala api yang terlihat dari kejauhan. Dia menduga, suara itu berasal dari tabung gas yang tersambar si jago merah.
“Di sini (saya) cuma radius berapa meter doang,” jelas dia.
Warga kemudian diarahkan menuju sekitaran Koramil Koja. “Dari RW9, RW10, RW11, sudah ngungsi,” Rosidi menandaskan.
Hal ini diamini, warga lainnya. Menurut penuturan salah satu warga, ia mengaku sempat mendengar suara petir kencang menyambar disertai dengan hujan lebat. Tak salam setelahnya tercium aroma gas.
"Bau gas sekitar 20.30 WIB lalu ada ledakan petir dan ada percikan api dari kabel," cerita Slamet (42) warga sekitar Plumpang.
Tak lama setelahnya muncul kobaran asap dan disusul dengan api yang berasal dari Depo Pertamina Plumpang.
"Pas ada bau itu warga pada kabur semua, pada batuk-batuk, pada sesak napas, langsung kabur," ujarnya sambil masih mengingat jelas kejadian itu.
Setelahnya petugas pemadam kebakaran yang tiba di lokasi langsung bergegas memadamkam api yang melalap Depo Pertamina Plumpang dan menyambar rumah-rumah di sekitarnya.
Api Padam, Petugas Fokus Pendinginan
Kebakaran yang melanda Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara dilaporkan padam pada Jumat (3/3/2023) tengah malam. Petugas pemadam kebakaran (Damkar) kemudian melakukan proses pendinginan pada Sabtu dini hari.
"Api sudah padam di Plumpang dan sekarang sedang dalam proses pendinginan," ujar Kepala Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Utara, Rahmat Kristanto kepada wartawan di lokasi kejadian, Sabtu (4/3/2023).
Kendati demikian, Rahmat menyebut masih ada beberapa titik lokasi api yang terpantau masih ada, terutama di wilayah permukiman warga. Pihak pemadam pun tengah melakukan pemadaman.
"Sementara di permukiman api sudah mulai mengecil, udah enggak besar," bebernya.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com, ada sekitar 7 kantong jenazah di Koramil Koja. Sementara data terbaru ada sebanyak 17 korban yang beberapa di antaranya tersebar di sejumlah rumah sakit.
Sebelumnya, jumlah korban meninggal akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, terus bertambah. Pukul 23.50 WIB, Jumat (3/3/2023), jumlah korban tewas dalam kebakaran Plumpang ini mencapai 17 orang.
17 korban ini terdiri dari 15 orang dewasa dan 2 anak-anak. Data tersebut diinformasikan petugas melalui papan yang dipampang di Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakut.
Advertisement
1.085 Orang Mengungsi
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan, sebanyak 1.085 orang mengungsi akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) malam. Data ini diperbaharui hingga hari ini, Sabtu (4/3/2023) pukul 07.00 WIB.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, para pengungsi tersebar di delapan titik lokasi pengungsian.
“Pengungsi info sementara jumlah 1.085 jiwa,” kata Isnawa dalam rilis resminya, Jakarta, Sabtu.
Adapun rinciannya, 132 warga mengungsi di Kantor PMI Jakarta Utara, 63 orang di Masjid As Sholihin, 79 orang di Kantor Kelurahan Rawa Badak Selatan, dan 258 di Gedung Golkar Walang.
Kemudian, di Kantor Sudinakertrans & Energi Jakarta Utara sebanyak 74 orang, Masjid Al Muhajirin 60 orang, Masjid Al Kuromaa 63 warga, dan RPTRA Rasella 356 jiwa.
BPBD Provinsi DKI Jakarta juga telah menyalurkan bantuan kepada para warga terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang ini.
“Bantuan berupa matras 230 lembar, selimut 270 lembar, kidswear 77 paket, family kit 105 paket, air mineral 53 dus, sarung 55 lembar, mukena 55 buah, terpal 40 lembar, paket sandang 80 pcs, sabun batang 5 dus, wipol 5 dus, hand sanitizer 5 dus, masker 20 box ke lokasi pengungsian,” ujar Isnawa.
Namun beberapa pengungsi sudah mulai kembali ke rumahnya yang tidak terdampak kebakaran. Sementara beberapa pengungsi lainnya yang rumahnya ludes terbakar masih bertahan di lokasi pengungsian.