Kasus Eks Pejabat Pajak Rafael Alun, KPK Sebut Tak Ada Laporan Berkaitan Artis R

KPK menyebut pihaknya belum menerima laporan mengenai artis berinisial R yang diduga terlibat dalam kasus gratifikasi mantan pejabat Ditjen Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rafael Alun Trisambodo.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 31 Mar 2023, 19:08 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2023, 19:08 WIB
Mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (DJP Kemenkeu) Rafael Alun Trisambodo saat wawancara khusus dengan Liputan6.com, Kamis (30/3/2023)
Mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (DJP Kemenkeu) Rafael Alun Trisambodo saat wawancara khusus dengan Liputan6.com, Kamis (30/3/2023). Rafael berbicara soal kasus yang tengah membelitnya di KPK. (Liputan6.com/Fachrur Rozie)

Liputan6.com, Jakarta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut pihaknya belum menerima laporan mengenai artis berinisial R yang diduga terlibat dalam kasus gratifikasi mantan pejabat Ditjen Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rafael Alun Trisambodo.

"Sejauh ini, setelah kami cek di bagian persuratan belum ada penerimaan laporan dimaksud," ujar Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Jumat (31/3/2023).

Ali mengatakan pihaknya sudah mencari aduan keterlibatan artis R itu di seluruh saluran yang dimiliki KPK. Namun Ali mengaku tak menemukannya. Maka dari itu, Ali berharap pihak pelapor kembali membuat laporan jika benar-benar memiliki data.

"Karena pada prinsipnya kami tentu mengapresiasi masyarakat yang berperan dalam pemberantasan korupsi dengan cara melaporkan setiap dugaan korupsi ke pengaduan KPK," ucap Ali.

Sebelumnya, Sekretaris Pendiri Indonesian Audit Watch (IAW) Iskandar Sitorus mengaku memberikan data terkait keterlibatan artis berinisial R di kasus Rafael Alun. Dia mengeklaim sudah mengadu ke KPK.

"Beberapa aset dari Rafael yang sudah diperiksa, kita sudah disebutkan di dalam. Ternyata Rafael terakses dengan orang kaya baru (R) yang mengendalikan bisnis. Modal dasarnya saja Rp 170-an miliar, lalu bisnis ini angkanya triliunan," ucap Iskandar Sitorus.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita uang dan tas mewah merek luar negeri usai menggeledah kediaman mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Ditjen Pajak Kemenkeu) Rafael Alun Trisambodo.

Penggeledahan yang berkaitan dengan penyidikan dugaan penerimaan gratifikasi atas pemeriksaan perpajakan di Ditjen Pajak ini dilakukan pada Senin, 27 Maret 2023.

"Tim Penyidik, (27/3) telah selesai melakukan penggeledahan di rumah kediaman dari tersangka perkara ini. Lokasi dimaksud beralamat di perumahan Simprug Golf, Jaksel," ujar Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Jumat (31/3/2023).

 

Rafael Diduga Terima Gratifikasi

Ali mengatakan, tim penyidik menemukan uang dan berbagai macam tas mewah di kediaman ayah Mario Dandy Satriyo itu. Terkait uang, Ali mengaku hingga kini jumlahnya masih dihitung.

"Saat itu, benar tim penyidik menemukan uang dan puluhan berbagai tas mewah merek luar negeri. Segera dilakukan penyitaan dan analisis atas temuan tersebut sebagai barang bukti perkara sangkaan penerimaan gratifikasi dimaksud," kata Ali.

Mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (DJP Kemenkeu) Rafael Alun Trisambodo mengaku pasrah saat kediamannya digeledah tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin, 27 Maret 2023.

Apalagi, saat tim penyidik turut menyita uang cash sebanyak Rp 45 juta. Rafael mengaku uang tersebut untuk belanja bulanan dan memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada beberapa karyawan.

 

Rafael Alun Mengaku Tak Punya Apa-Apa

Rafael mengaku kini tak memiliki apa-apa.

"Sekarang saya tidak punya uang, uang di rumah Rp 45 juta diambil, disita, saya sudah mohon (untuk tidak dibawa), kita mau bayar THR, tetap (dibawa), hidup sudah terbalik," ujar Rafael Alun dalam wawancara khusus dengan Liputa6.com, Kamis (30/3/2023).

Rafael mengaku, seluruh rekening dirinya dan istri Ernie Meike Torondek sudah diblokir. Bahkan, dia menyebut sempat kusulitan untuk makan. Beruntung tetangga masih peduli kepada keluarganya.

"Rekening sudah diblokir semua. Kita seperti mau dibunuh, enggak boleh makan, enggak boleh apa-apa. Tapi tetangga ada yang memberi kita makan," kata dia.

Dengan kebaikan para tetangga, Rafael merasa senang. Setidaknya dia merasa tak dibenci di dunia nyata.

"Ternyata di dunia nyata saya tidak dibenci orang seperti di dunia maya," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya