Kasus Dugaan Suap Yana Mulyana, KPK Geledah Balai Kota Bandung

Kabag Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ali Fikri membenarkan adanya tindakan penggeledahan di sejumlah lokasi di Bandung. Diketahui, penggeledahan ini terkait dengan kasus yang menyeret Wali Kota Bandung Yana Mulyana sebagai tersangka kasus suap.

oleh Putu Merta Surya PutraMuhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 17 Apr 2023, 16:51 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2023, 16:10 WIB
Yana Mulyana Ditahan KPK
Yana Mulyana bersama sejumlah orang lainnya ditangkap pada Jumat (14/4/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Kabag Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ali Fikri membenarkan adanya tindakan penggeledahan di sejumlah lokasi di Bandung. Diketahui, penggeledahan ini terkait dengan kasus yang menyeret Wali Kota Bandung Yana Mulyana sebagai tersangka kasus suap.

"Hari ini Senin (17/4) tim penyidik KPK sedang melakukan penggeledahan di sejumlah tempat di Kota Bandung, dintaranya di Balai Kota," kata dia dalam keterangan diterima, Senin (17/4/2023).

Ali belum dapat merinci apa saja yang disita oleh penyidik KPK sebagai barang bukti. Sebab sampai berita ini disiarkan, penyidik masih melakukan operasi penggeledahan.

"Kegiatan masih berlangsung sehingga akan kami informasikan nanti perkembangannya bila seluruh kegiatan selesai," jelas Ali.

Dalam kasus ini Yana Mulyana dijadikan tersangka bersama Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bandung Dadang Darmawan, Sekretaris Dishub Bandung Khairul Rijal, Direktur PT Sarana Mitra Adiguna (PT SMA) Benny, Manager PT SMA Andreas Guntoro, dan CEO PT Citra Jelajah Informatika (PT CIFO) Sony Setiadi.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron membeberkan awal mula mereka menerima suap. Sekitar Agustus 2022, Andreas Guntoro dan Sony Setiadi menemui Yana Mulyana di Pendopo Wali Kota.

Mereka berharap mendapat poyek pengadaan CCTV pada Dinas Perhubungan dan Dinas Komunikasi dan Informatika Bandung. Pertemuan tersebut difasilitasi Khairul Rijal.

Kemudian pada Desember 2022 Sony Setiadi kembali menemui Yana Mulyana bersama dengan Khairul Rijal. Dalam pertemuan ini ada pemberian sejumlah uang dari Sony kepada Yana dan Dadang untuk mengondisikan agar PT CIFO mendapat proyek pengadaan jasa internet di Dishub Bandung.

Penerimaan uang terjadi melalui Rizal Hilman sekalu sekretaris pribadi sekaligus orang kepercayaan Yana Mulyana. Namun KPK tak merinci nominal uang yang diberikan Sony kepada Yana dan Dadang.

"Atas pemberian uang tersebut, PT CIFO dinyatakan sebagai pemenang proyek penyediaan jasa internet (ISP) di Dishub Pemkot Bandung dengan nilai proyek Rp2,5 miliar," kata Ghufron.

 

Keluarga Yana Mulyana Menerima Fasilitas Berlibur ke Thailand

Tak hanya itu, Ghufron menyebut, sekitar Januari 2023, Yana Mulyana bersama keluarga menerima fasilitas berlibur ke Thailand dari PT Sarana Mitra Adiguna (PT SMA).

Saat itu Kepala Dinas Perhubungan Bandung Dadang Darmawan dan Sekretaris Dinas Perhubungan Bandung Khairul Rijal juga turut serta.

Yana juga menerima sejumlah uang dari Andreas Guntoro melalui Khairul sebagai uang saku. Uang saku itu digunakan Yana untuk membeli sepasang sepatu merek LV.Tak hanya Yana, Kepala Dinas Perhubungan Bandung Dadang Darmawan juga saat itu menerima uang dari Andreas melalui Khairul karena memerintahkan pengubahan termin pembayaran kontrak pekerjaan jasa internet (ISP) senilai Rp 2,5 miliar dari tiga termin menjadi empat termin.

Setelah itu disepakati adanya pemberian uang untuk persiapan menyambut lebaran 2023 ini.

"Diperoleh informasi, penyerahan uang dari SS (Sony Setiadi-CEO PT Citra Jelajah Informatika (PT CIFO)) dan AG (Andreas) untuk YM (Yana) memakai istilah 'nganter musang king'," kata Ghufron.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya