Liputan6.com, Jakarta Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa siang (2/5/2023) ditembak orang tak dikenal. Akibatnya, dua orang staf dan seorang sekuriti mengalami luka.
Wakil Sekretaris Jenderal MUI Arif Fachrudin menjelaskan sebelum terjadi penembakan, pelaku sempat beralasan ingin bertemu pimpinan MUI.
"Yang bersangkutan (pelaku) naik travel. Mungkin ditanya staf kita dan sekuriti, mau bertemu siapa? Mau ketemu pimpinan. Atau mungkin salah satunya ketemu staf kita," kata Arif Fachrudin di lokasi kejadian.
Advertisement
Arif mengatakan pelaku sempat diminta untuk menunggu oleh salah satu staf MUI. Ia menduga pelaku penembakan yang merasa telah menunggu terlalu lama tiba-tiba mengeluarkan sepucuk senjata api.
"Terus enggak tau, dia enggak sabar atau gimana terus tiba-tiba mengeluarkan senjatanya itu," kata Arif.
Lanjut Arif, pelaku yang tiba-tiba mengeluarkan sepucuk senjata langsung melepaskan tembakan. Tiga staf MUI mengalami luka. Setelahnya pelaku pun sempat berupaya untuk kabur.
"Iya kabur, terus langsung dibekuk sama sekuriti kami. Dia melakukan perlawanan, tapi langsung dibekuk," ucap Arif.
Pelaku Penembakan Dua Kali Kirim Surat ke Pimpinan MUI
Arif menyampaikan pelaku bermaksud menemui langsung pimpinan sebelum melakukan penembakan kantor MUI. Hanya saja memang saat itu tengah ada kegiatan rapat pimpinan (rapim) sejak pukul 10.00 WIB.
"Yang sekarang (pelaku) pingin ketemu tapi enggak sabar, karena lagi rapat dari jam 10.00-11.00 WIB. Dia mungkin enggak sabar, buat keonaran, terus gitu," jelas dia.
Dia menambahkan, pelaku penembakan kantor MUI Menteng dikenal sebagai sosok yang sempat dua kali berkirim surat ke pimpinan MUI.
"Yang bersangkutan pernah mengirimkan surat dengan pimpinan sudah dua kali,” tutur Arif. "Surat (pelaku) belum dibaca suratnya," kata Arif.
Polisi Olah TKP dan Periksa Saksi-saksi Penembakan di Kantor MUI
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengatakan pihaknya sedang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi penembakan gedung MUI.
"Iya, saat ini sedang kita olah TKP. Pemeriksaan saksi-saksi dan sebagainya," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin dilansir Antara.
Komarudin menyatakan petugas menemukan barang bukti berupa pistol yang diduga digunakan pelaku penembakan kantor MUI. Sementara itu, Komarudin mengatakan, pelaku penembakan tewas.
Komaruddin mengatakan, pelakunya sementara ini satu orang. Dia menyebut peristiwa penembakan di kantor MUI terjadi sekitar pukul 10.30 WIB.
Dari pantauan di lokasi, situasi arus lalu lintas di gedung MUI ramai lancar. Banyak pengendara yang sengaja memelankan laju kendaraan untuk sekedar mengabadikan momen via telepon genggam.
Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hukum dan HAM Ikhsan Abdullah mengatakan pelaku mengaku sebagai tuhan.
"Iya benar di halaman depan kantor MUI ada beberapa kaca pecah, ada korban dari pihak kita, sudah dibawa ke rumah sakit. Saya kira ini bentuk teror yang mengaku Tuhan. Iya dia bilang mengaku Tuhan," ujar Ikhsan saat dikonfirmasi.
Menurut Ikhsan, tidak ada yang mengenal orang tersebut. Adapun aktivitas di kantor MUI Menteng ada rapat pimpinan (rapim) dan kegiatan silaturahmi.
"Enggak ada yang kenal (pelaku), di atas sedang halal bihalal," jelas dia.
Reporter: Rahmat Baihaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement