Liputan6.com, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan jumlah rumah rusak akibat gempa bermagnitudo 6,0 di Kabupaten Bantul, Yogyakarta pada Jumat 30 Juni 2023 malam mencapai 106 unit rumah.
Plh Kepala Pelaksana BPBD DIY, Danang Samsurizal mengatakan, data terbaru kerusakan rumah akibat gempa itu tersebar di Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Kulon Progo.
Advertisement
Baca Juga
"Rumah rusak 106 unit, terdiri atas 102 unit rusak ringan dan empat unit rusak sedang," kata Danang dilansir dari Antara, Sabtu (1/7/2023).
Kerusakan akibat gempa paling banyak di Kabupaten Gunungkidul mencapai 54 rumah rusak ringan dan 4 rumah rusak sedang. Kemudian Kabupaten Bantul sebanyak 31 rumah rusak ringan, Kulon Progo 16 rumah rusak ringan, dan Sleman satu rumah rusak ringan.
Selain itu, gempa Bantul juga mengakibatkan sejumlah objek atau bangunan lain di Yogyakarta mengalami kerusakan, diantaranya 12 unit fasilitas perkantoran, lima unit fasilitas ibadah, tiga unit faslitas usaha, dua unit fasilitas pendidikan, dua unit fasilitas kesehatan. Berikutnya, tiga unit kandang ternak, satu unit jaringan listrik, satu unit tiang listrik, dan dua unit travo listrik.
Sementara itu, lanjut dia, untuk korban terdampak primer maupun sekunder akibat gempa tercatat sembilan orang mengalami luka yakni di Bantul (5 orang), Gunungkidul (2 orang), Sleman (1 orang), dan Kulon Progo (1 orang). Sedangkan korban meninggal dunia tercatat satu orang yang beralamat di Bantul.
Danang menambahkan, BPBD DIY telah melakukan sejumlah penanganan korban terdampak, mendirikan tenda penyintas, mendorong logistik makanan, serta melakukan kajian cepat dampak dan kebutuhan.
Danang mengimbau, masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia juga meminta masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata dia.
Gempa Bantul Yogyakarta, 1 Orang Meninggal Dunia
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan satu warga Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), meninggal dunia akibat gempa magnitudo (M) 6,4 yang terjadi di Selatan Jawa pada Jumat malam.
"Berdasarkan informasi terkini, satu warga meninggal dunia dan satu lainnya luka ringan di Kabupaten Bantul. Sedangkan di Kabupaten Tegal, Provinsi Jateng, satu warganya luka ringan," ujar Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya di Jakarta.
Abdul mengatakan laporan tersebut berdasarkan perkembangan informasi pukul 23.00 WIB. Mengutip Antara, BNPB terus melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terdampak di wilayah DIY, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan Provinsi Jawa Timur (Jatim), kata Abdul.
"BPBD Kabupaten Kebumen di Jawa Tengah melaporkan 11 KK warganya terdampak, 1 KK (2 jiwa) di antaranya mengungsi. Sedangkan di Kabupaten Purbalingga 4 KK (15 jiwa) terdampak. Petugas BPBD setempat masih melakukan pendataan dan penanganan darurat di lapangan," kata dia.
Sementara itu, Abdul melaporkan total rumah rusak sebanyak 93 unit dengan tingkat ringan hingga sedang. Petugas masih terus mendata jumlah rumah terdampak, baik di wilayah DIY, Jateng dan Jatim. Rincian rumah rusak di beberapa wilayah, sebagai berikut.
Sebaran di Provinsi Jateng, yaitu di Kabupaten Kebumen, rumah rusak ringan 8 unit dan rusak sedang 2 unit. Kabupaten Magelang dan Tegal, rumah rusak masing-masing sebanyak 1 unit, sedangkan di Kabupaten Purbalingga tercatat rumah rusak 4 unit.
Sebaran di Provinsi Jatim, sementara teridentifikasi di Kabupaten Pacitan dengan total rumah rusak sebanyak 28 unit.
Di wilayah DIY, BPBD mencatat rumah rusak 30 unit di Kabupaten Bantul dan 19 di Kabupaten Gunung Kidul.
Advertisement