BNPT Bentuk 4 Kajian Penguat Pencegahan Aksi Terorisme dan Ekstremisme di Indonesia

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Rycko Amelza merilis capaian upaya pencegahan ekstremisme kekerasan di Indonesia.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 05 Jul 2023, 13:22 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2023, 13:22 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Rycko Amelza.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Rycko Amelza saat konferensi pers peluncuran empat bentuk analisis 'Penguat Pencegahan Aksi Terorisme dan Ekstremisme di Indonesia' di Hotel JS Luwansa Jakarta, Rabu (5/7/2023). (Liputan6.com/Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Rycko Amelza merilis capaian upaya pencegahan ekstremisme kekerasan di Indonesia.

Hasilnya, terdapat perubahan dinamis dari tren tersebut sehingga dibentuklah empat analisis sebagai kajian dari upaya pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan.

“BNPT RI bekerja sama dengan kalangan akademisi, organisasi masyarakat sipil, dan mitra pembangunan telah menyusun analisis dan kajian guna mendukung penguatan dan pengembangan Perpres Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE),” kata Rycko saat peluncuran empat bentuk analisis tersebut di Hotel JS Luwansa Jakarta, Rabu (5/7/2023).

Rycko merinci, keempat analisis tersebut adalah I-KHub BNPT Counter Terrorism and Violent Extremism Outlook yang diproduksi oleh I-KHub BNPT. Dokumen ini menggambarkan tren potensi ancaman berdasarkan analisis perkembangan ekstremisme berbasis kekerasan dan terorismedi Indonesia lima tahun ke belakang.

Kedua, lanjut Rycko, K-Hub PCVE Outlook disusun oleh K-Hub PVE Community yang menjelaskan capaian aksi dan program berbagai organisasi masyarakat sipil dalam pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan.

“Kedua dokumen tersebut dalam penyusunannya bekerjasama dengan Australia-Indonesia Partnership for Justice,” jelas dia.

Ketiga, sambung jenderal bintang tiga ini adalah Mid-Term Evaluation RAN PE yang disusun oleh evaluator independen, Dr.Munajat (Pengajar UIN Salatiga). Menurut dia, dokumen ini merupakan evaluasi capaian PerpresRAN PE selama dua tahun berjalan.

“Ke empat adalah Analisis Kesiapan Pemerintah Daerah untuk Melaksanakan RAN PE yang diproduksi oleh kerja sama BNPT, Aequalis, dan Harmoni untuk mengukur kesiapan pemerintah daerah dalam melaksanakan aksi penanggulangan ekstremisme di daerahnya masing-masing,” dia menutup.

Dihadiri Mahfud Md

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Rycko Amelza
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Rycko Amelza saat konferensi pers peluncuran empat bentuk analisis 'Penguat Pencegahan Aksi Terorisme dan Ekstremisme di Indonesia' di Hotel JS Luwansa Jakarta, Rabu (5/7/2023). (Liputan6.com/Radityo Priyasmoro)

Sebagai informasi, dalam kegiatan hari ini turut hadir oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Kemanan (Menkopolhukam) Mahfud MD.

Kemudian, acara dibalut sesi diskusi dengan menghadirkan sejumlah narasumber seperti Andhika Chrisnayudhanto (Deputi Bidang Kerjasama Internasional BNPT), Irfan Amali (KHubPVECommunity), Dr. Munajat (Peneliti Evaluasi RAN PE), Dr. Teuku Rezasyah (Peneliti Aequalis), dan Dr. Angel Damayanti (Akademisi Universitas Kristen Indonesia).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya