Antisipasi Dampak El Nino, Pemkab Tangerang Siagakan 20 Truk Tangki Air Bersih

Hadapi bencana kekeringan akibat dampak El Nino, sebanyak 20 truk tanki air bersih disiagakan Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Tangerang. Puluhan armada tersebut akan menyasar pemukiman yang dilanda krisis air bersih.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 20 Agu 2023, 15:00 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2023, 15:00 WIB
Antisipasi Fenomena El Nino, Kementan Gencar Sosialisasi AUTP ke Petani
Ilustrasi kondisi kekeringan.

Liputan6.com, Jakarta Hadapi bencana kekeringan akibat dampak El Nino, sebanyak 20 truk tanki air bersih disiagakan Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Tangerang. Puluhan armada tersebut akan menyasar pemukiman yang dilanda krisis air bersih.

"Telah melakukan mitigasi dampak dari musim kemarau, dengan menyiapkan armada mobil tanki air bersih untuk membantu kedaruratan masyarakat, ada 20 armada dan persnonil yang disiagakan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat, Minggu (20/8/2023).

Dia juga mengatakan, pihaknya juga siap siaga selama 24 jam untuk membantu masyarakat. Jika ada keluhan bisa menghubungi call center 112.

Kemudian, untuk pemetaan wilayah rawan kekeringan yang menjadi perhatian yaitu daerah Tangerang Utara seperti Kecamatan Teluknaga, Kronjo, Pakuhaji, Kosambi, Gunung Kaler, Kresek, Rajeg dan termasuk Tigaraksa.

Dari beberapa wilayah tersebut, secara umum terjadi kekeringan yang berdampak pada kebutuhan air bersih.

"Tapi sampai sekarang kita belum mendapat laporan masyarakat yang membutuhkan bantuan air bersih," kata Ujat.

 

PMI Tangerang Siap Membantu

Sementara, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tangerang Soma Atmaja mengatakan, pihaknya siap membantu dan memberikan pelayanan bantuan masyarakat yang terdampak musim kemarau. Namun sebelumnya, PMI tetap akan berkoordinasi dengan instansi terkait.

"Sekarang kita lagi proses pendataan terlebih dahulu sebagai asesor kami (PMI)," katanya.

Terkait wilayah rawan terdampak kekeringan di Kabupaten Tangerang, sejauh ini telah dilakukan pemetaan, sehingga pihaknya sudah siap melakukan penanganannya.

"Titik-titik lokasi rawan kita sudah ada, namun sekarang ini kita hanya untuk mem-back up dari BPBD," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya