Wamen ATR Serahkan Sertifikat Pengelolaan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores

Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Raja Juli Antoni secara resmi menyerahkan sertifikat Hak Pengelolaan kepada Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF).

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 15 Sep 2023, 21:18 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2023, 20:21 WIB
Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Raja Juli Antoni
Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Raja Juli Antoni secara resmi menyerahkan sertifikat Hak Pengelolaan kepada Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF). (Foto: Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Raja Juli Antoni secara resmi menyerahkan sertifikat Hak Pengelolaan kepada Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF).

Bertempat di Kantor BPOLBF, Desa Golo Bilas, Parapuar, Sertipikat HPL dengan nomor 00003 dengan luas 129,6 hektar diterima oleh Direktur BPOLBF, Jumat (15/9/2023).

Raja menuturkan, tantangan dalam mendatangkan investor adalah memberikan kepastian hukum. Ia menyebut itulah juga yang menjadi pesan Presiden Jokowi kepada Kementerian ATR/BPN.

"Salah satu tantangan dalam menarik investor adalah kepastian hukum. Kita menghadapi banyak masalah sehingga sulit bagi investor. Itulah concern kami saat ini," kata dia.

Dengan diserahkannya sertifikat tersebut, pria yang merupakan Sekretaris Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut, memastikan terdapat komitmen kuat dari pemerintah untuk memastikan investor merasa aman.

Investasi sebutnya, adalah cara untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan rakyat.

"Pemerintah berkomitmen dalam memberikan kepastian hukum. Kami percaya investasi akan berkorelasi positif dengan kesejahteraan rakyat," kata Raja.

Dalam kesempatan yang sama,  Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo, memberi apresiasi ke Kementerian ATR/BPN. 

Pasalnya proses sertifikasi dapat diselesaikan dalam waktu 3 bulan.

"Komunikasi yang baik menjadi kunci dalam proses sertifikasi Badan Otorita ini, 3 bulan selesai," kata Angela.

"Kami mengucapkan terima kasih banyak atas dukungan Pak Menteri dan Pak Wamen. Permohonan yang berada dalam lingkup Kementerian ATR/BPN selalu dapat selesai," sambungnya.

 

Proyek Strategis Nasional

 

Berdasarkan keterangan resmi Kemenko Perekonomian pada acara Sewindu Proyek Strategis Nasional (PSN), diketahui nilai investasi di kawasan Badan Otorita Labuan Bajo Flores yang menjadi destinasi wisata super prioritas tersebut mencapai 2,81 Triliun.

Kedepan Badan Otorita Labuan Bajo akan mengembangkan pembangunan pariwisata terintegrasi di Kawasan Pariwisata Labuan Bajo Flores yang meliputi 11 Kabupaten Koordinatif dan kawasan seluas 400 hektar yang terletak di Hutan Bowosie, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Turut hadir dalam serah terima sertipikat HPL tersebut Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi dan Direktur Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores, Shana Fatina serta sejumlah pejabat Pemprov, Pemda dan tokoh masyarakat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya