Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran hebat melanda Gedung A Prasejarah Museum Nasional Indonesia atau biasa dikenal Museum Gajah di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada Sabtu malam (16/9/2023). Kebakaran itu pun menyebabkan atap salah satu ruangan yang merupakan tempat pameran benda prasejarah roboh.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkamart) Jakarta Pusat, Asril Rizal mengungkapkan kronologi terjadinya kebakaran. Menurut dia, informasi awal kebakaran Museum Nasional itu diterima petugas pada pukul 20.00 WIB.
Baca Juga
"Objek kebakaran Gedung Blok A (ruang pamer koleksi museum. Jenis bangunan semi permanen)," kata Asril dalam keterangannya, Sabtu malam.
Advertisement
Ia menjelaskan, pada pengerahan awalnya, sebanyak 8 unit mobil pemadam kebakaran dan 32 personel diterjunkan dan tiba di lokasi pada pukul 20.07 WIB. Petugas pun langsung melakukan proses pemadaman.
Selama proses pemadaman berlangsung, Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat kembali menerjunkan petugas tambahan dengan total 14 unit mobil damkar dengan 56 personel. Hingga akhirnya, api kebakaran berhasil dikendalikan selama kurang lebih satu jam.
"Waktu pendinginan 21.47 WIB," ujar Asril.
Atap Ruang Benda Prasejarah Roboh
Secara terpisah, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin menerangkan tedapat empat ruangan yang telah terbakar yang mengakibatkan atap ruangan roboh. Keempatnya merupakan ruangan pameran benda prasejarah.
"Ada empat ruangan di gedung A. Ada di sayap kanan ruangan dua, lalu di tengah ada 2 ruangan yang memang ada tempat penyimpanan," kata Komarudin di lokasi kejadian.
"Kondisi keempatnya memang roboh kalau kita lihat dari material yang cukup mudah terbakar," sambung Komarudin.
Kendati demikian, ia mengaku belum mengetahui secara persis penyebab kebakaran museum prasejarah itu. Nantinya akan melibatkan sejumlah ahli untuk mengidentifikasi lebih lanjut.
Selain itu, Kapolres Jakarta Pusat menambahkan, tidak ada korban jiwa dari peristiwa itu. Namun ada salah satu petugas damkar yang kelelahan.
"Ada petugas damkar yang terlihat lemas tapi sudah di evakuasi," jelasnya.
Reporter: Rahmat Baihaqi
Merdeka.com
Advertisement