Tersangka Pembakaran Kantor Bupati Pohuwato Bertambah Jadi 26 Orang

Desmont mengatakan peran ke-26 tersangka ini berbeda-beda. Namun secara garis besar tindak pidana yang dilakukan seputar pembakaran kantor Bupati Pohuwato, perusakan fasilitas umum, sampai provokator.

oleh Muhammad Ali diperbarui 26 Sep 2023, 06:38 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2023, 06:38 WIB
kebakaran
Kebakaran melanda kantor Bupati Pohuwato, di Jalan Ki Hajar Dewantara, Kecamatan Marisa, Provinsi Gorontalo, Kamis (21/9/2023). (Liputan6.com/ Dok Ist)  

 

Liputan6.com, Jakarta - Polisi kembali menetapkan tersangka atas kasus kerusuhan berujung pembakaran kantor Bupati Pohuwato, Gorontalo. Dimana, total saat ini telah ada 26 orang sebagai tersangka, dari sebelumnya 25 orang tersangka.

"(Total tersangka bertambah jadi) 26 orang," kata Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Desmont Harjendro saat dihubungi, Senin (25/9/2023)

Desmont mengatakan peran ke-26 tersangka ini berbeda-beda. Namun secara garis besar tindak pidana yang dilakukan seputar pembakaran kantor Bupati Pohuwato, perusakan fasilitas umum, sampai provokator.

Hasil pemeriksaan sementara, para tersangka ini langsung melakukan keributan dan perusakan ketika datang ke lokasi.

"Iya masih ada kemungkinan (jumlah tersangka) bertambah. Perannya pembakaran, pengrusakan, dan penghasutan," sebutnya.

Adapun, kata Desmont, mereka semua ditahan usai ditetapkan menjadi tersangka. Dengan status dari 26 tersangka yang telah dipastikan tidak ada anak dibawah umur. 

Sebelumnya, Desmont menjelaskan kronologi kericuhan demonstrasi itu berawal dari masa yang menuntut hak ganti rugi lahan ke perusahaan tambang emas di Pohuwato, Gorontalo. Massa menuntut lantaran masih ada ketidaksepakatan antara kedua belah pihak.

"Cuma sudah ada pembicaraan sebelumnya dan sudah ada kesepakatan, namun ada beberapa yang belum menerima dan belum puas. Nah itulah yang melakukan aksi," kata Desmont.

Menurut Desmont, demonstrasi dilakukan massa kemudian pecah sekitar pukul 12.00 WIB. Massa mengamuk berujung pembakaran kantor Bupati Pohuwato.

"Ia betul membakar kantor Bupati. Kalau secara rinci akan kita dalami karena masih ambil keterangan untuk proses sampai terjadi pembakaran," kata dia.

Meski ricuh, Desmont memastikan kondisi kantor Bupati Pohuwato berangsur kondusif pada sore hari. Petugas pemadam kebakaran sudah memadamkan area kantor bupati yang terbakar.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sebagian Dokumen Tak Selamat

Sebagian besar dokumen milik Pemkab Pohuwato tak selamat usai kantor bupati Pohuwato dibakar massa yang mengamuk, Kamis kemarin (21/9/2023). Kabag Humas Pemkab Pohuwato Usman Bay, Jumat (22/9/2023) mengatakan, meski begitu tak ada pegawai yang menjadi korban.

"Dapat dipastikan seluruh pegawai selamat," ucap Usman.

Usman menjelaskan, pihaknya tidak mengetahui massa aksi akan mendatangi kantor bupati untuk berdemonstrasi, hingga akhirnya ada insiden pembakaran oleh sekelompok orang pada demonstrasi penambang yang menuntut ganti rugi dari perusahaan tambang.

Sebelumnya pihak pemkab menerima informasi bahwa kantor bupati tidak termasuk dalam objek yang akan didatangi para pendemo, sehingga pagi hingga siang hari aktivitas berjalan seperti biasa.

"Setelah Salat Zuhur, kita menerima informasi bahwa kantor bupati menjadi target pelaksanaan aksi, sehingga pimpinan menginstruksikan kami untuk segera meninggalkan kantor," katanya.

Hingga pada saat massa aksi tiba di kawasan kantor bupati dan melakukan aksi perusakan hingga berujung pembakaran, kata dia, seluruh pegawai sudah tidak berada di tempat dan dapat dipastikan selamat dari insiden tersebut.

Selain itu dalam insiden tersebut sebagian besar dokumen-dokumen tidak dapat diselamatkan, bahkan peralatan seperti laptop dan komputer serta seluruh perangkat elektronik yang ada di dalam kantor bupati juga telah dirusak dan terbakar.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com

Infografis Kebakaran Kilang Pertamina Balongan Indramayu
Infografis Kebakaran Kilang Pertamina Balongan Indramayu
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya