Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai (Ketum) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menceritakan kilas balik partainya yang mengalami gonjang-ganjing dalam 5 tahun terakhir. Menurutnya, kondisi ini mempengaruhi partai dalam menghadapi Pemilu 2024 menjadi lebih berat.
"Situasi partai kita 5 tahun terakhir ini memang tidak mudah. Proses yang kita jalankan dalam rangka melakukan konsolidasi, menyusun startegi, langkah-langkah pemenangan Pemilu mengalami gangguan di sana-sini. Bukan hanya secara internal, tapi juga eksternal," kata AHY saat silaturahmi partai Demokrat di Hotel Four Seasons, Jakarta, Rabu (23/3/2024).
Baca Juga
AHY mengungkit kondisi partai saat diterpa masalah di internal pada 2010-2013 yang membuat suara Demokrat pada 2014 turun drastis lebih dari 50 persen. Kondisi serupa juga dialami oleh partai lain yang mengalami perpecahan di internalnya.
Advertisement
AHY melanjutkan, Demokrat juga kembali digoyang oleh isu pembegalan partai oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. Namun, upaya itu gagal dan PTUN menetapkan kepengurusan AHY yang sah.
"Nah kita tahu di periode 2021 hingga 2023 kemarin, partai Demokrat juga mengalami gangguan, bukan hanya internal tapi juga eksternal. Upaya pembegalan partai," kata AHY.
Namun, upaya-upaya tersebut berhasil dilewati oleh Demokrat. Sehingga, partainya bisa kembali fokus menjalankan agenda partai menghadapi Pemilu 2024.
"Alhamdulillah tuhan melindungi kita semua, alih-alih partai kita hilang, dirampas atau bahkan dibuat supaya tidak lulus tidak lolos PT, tapi partai kita bahkan di lain menjadi semakin solid dan semakin kuat," ucap AHY.
AHY Bersyukur Gabung Koalisi Prabowo: Coba Masih di Tempat Lama, Hancur Lebur
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut, keputusan partainya mendukung capres Prabowo Subianto adalah jalan terbaik. Menurutnya, jika Demokrat tetap mendukung capres Anies Baswedan maka akan hancur lebur.
"Dapat saya simpulkan ini semua adalah jalan terbaik yang diberikan Allah SWT kepada kita semua, banyak sekali hikmahnya sekali lagi kita bayangkan coba kita masih di tempat yang lama, hancur lebur betul?" kata AHY saat bukber bersama Demokrat di hotel kawasan Jakarta, Sabtu (23/3).
AHY menilai, saat ini koalisi perubahan sudah mulai goyang seperti contohnya NasDem. Menurutnya, jika Demokrat tetap di koalisi perubahan pasti akan ditinggalkan.
"Kita tahu, belum selesai semua sudah kesana kemari, kalau kita di sana kemarin kita ditinggalkan sendiri, yang lain sudah kemarin-lemarin karena kita tidak mudah menyatakan begitu-begitu, betul kan?" ucapnya.
Advertisement
Barisan Pemenang
AHY bersyukur kini Demokrat berada di barisan pemenang capres Prabowo Subianto. Meski hasil pileg Demokrat kurang memuaskan, tetapi partainya menang besar dalam pertempuran pemilihan presiden.
"Alhamdulillah tuhan dengan caranya menuntun kita bersama Pak Prabowo dan kita berada dalam pemenangan, artinya kita mungkin merasa kecewa dengan perolehan kursi kita di dalam pileg, tapi kita menang dalam upaya kembali ke pemerintahan nasional dan ikut berkontrubusi untuk memperjuangkan harapan rakyat," ucapnya.
"Kita mungkin saja kalah dalam pertempuran pileg tapi kita menang besar dalam perang pilpres, jadi kita mungkin diajarkan untuk tetap rendah hati tidak mendapatkan segalanya untuk terus berjuang," pungkasnya.
Â
Sumber: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com