Liputan6.com, Jakarta - Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah menjadi Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024-2029. Sebagai salah satu relawan pendukung, Sahabat Bang Ara (Maruar Sirait) memasikan siap mengawal keberlanjutan di pemerintahan lima tahun mendatang.
“Memenangkan Prabowo-Gibran adalah bagian awal apa yang bisa kita berikan dan tentu selanjutnya adalah mengawal kebijakan Prabowo-Gibran selama 5 tahun ke depan," kata Sahat Sinurat selalu anggota dari Sahabat Ara melalui siaran pers diterima, Sabtu (4/5/2024).
Sebagi bentuk syukur atas kemenangan Prabowo-Gibran, Sahat mengatakan Sahabat Bang Ara juga melangsungkan aksi sosial dengan berdonasi untuk aksi kemanusiaan di Palestina.
Advertisement
“Sahabat Bang Ara menyerahkan donasi ke Palestina yang diterima langsung oleh Dubes Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun yang hadir dalam acara,” kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) ini.
Selain donasi untuk Palestina, lanjut Sahat, ada juga kegiatan donor darah yang bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Tangerang Selatan. Total, ada 400 orang pendonor yang ikut berpartisipasi.
"Apa yang menjadi prinsip Bang Ara dan seluruh Sahabat Bang Ara di Indonesia adalah apa yang bisa kita berikan untuk kepentingan rakyat Indonesia," jelas Sahat terkait maksud kegiatan kemanusiaan tersebut.
Sebagai informasi, acara digelar Sahabat Bang Ara bertema "Waktunya Kita Bangun Persatuan dan Kerukunan". Acara digelar di Gedung Mulia, Jakarta Timur, pada Jumat (3/5) Sore.
AHY Sebut Prabowo-Gibran Sudah Diskusi Pembagian Kursi Menteri di Pemerintahannya
Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY membenarkan sudah ada pembahasan pembagian kursi menteri untuk pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Ada (diskusi pembagian menteri)," tutur AHY di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (3/5/2024).
Namun begitu, dia enggan membeberkan kapan diskusi itu dilangsungkan, termasuk isi dari pembahasan pembagian kursi menteri kabinet kerja Prabowo Subianto.
"Ya nanti saja," kata AHY sambil tertawa.
Sejauh ini, AHY mengaku terus berkomunikasi dengan Prabowo Subianto. Yang pasti, dalam setiap diskusi dan dialog semua pihak sudah seharusnya menghormati setiap pandangan setta keputusan Ketum Gerindra itu.
"Tapi tentu kita semua juga terus dilibatkan dengan baik. Inilah proses yang menurut saya perlu kita jadikan sebagai hal yang baik, selalu diajak bicara, didiskusikan, begitu," AHY menandaskan.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rahayu Saraswati menyatakan, belum ada daftar resmi susunan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran untuk pemerintahan mendatang.
"Belum ada, sekali lagi, daftar resmi yang keluar untuk kabinet," kata dia di Markas TKN Fanta, Jakarta, Rabu 1 Mei 2024.
Wanita yang akrab disapa Sara ini meminta para pendukungnya tak asal membuat daftar kursi menteri yang akan duduk di kabinet, kemudian mendahului Prabowo-Gibran.
"Mohon masyarakat terutama para pendukung dari Prabowo-Gibran untuk tidak mendahului daripada pimpinan kita, karena daftar tersebut saya yakin baru akan keluar lebih mendekati Oktober nanti," ungkap Sara.
Meski demikian, dia mengakui bahwa pembicaraan di tingkat elit parpol sudah dilakukan terkait pembahasan kabinet mendatang.
"Kalau pembicaraan di tingkat pimpinan, pssti ada. Itu pasti ada," pungkasnya.
Advertisement
Susunan Kabinet yang Beredar di Masyarakat Tidak Benar
Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan, susunan kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang banyak beredar di media sosial tidak ada yang benar.
Dia menyebut, pembahasan terkait susunan kabinet Prabowo-Gibran belum dibicarakan secara resmi.
"Kami konfirmasi bahwa tidak ada satu pun versi yang benar. Karena apa? karena penyusunan kabinet prosesnya belum dimulai," kata Dasco, saat dikonfirmasi, Minggu 28 April 2024.
Kendati demikian, Dasco menyebut bahwa komunikasi terus dilakukan di Koalisi Indonesia Maju (KIM). Termasuk, saat ini Prabowo masih melihat dan mengkaji portofolio sosok-sosok yang bakal ditunjuk menjadi pembantunya di pemerintahan.
Karena itu, Dasco menilai terlalu dini jika susunan kabinet Prabowo-Gibran sudah beredar di publik.
"Bahwa itu juga mungkin dikeluarkan untuk menjadi aspirasi ya mungkin, tapi kami tegaskan sekali lagi bahwa itu tidak benar dan belum pernah dikeluarkan oleh Pak Prabowo dan tim," ucapnya.
"Sehingga kami minta masyarakat untuk tidak bingung karena ini banyak yang bertanya dan WA apakah versi ini yang mana yang benar, bahwa semuanya itu adalah mungkin aspirasi, tapi bukan dikeluarkan resmi oleh Pak Prabowo dan timnya," imbuh Dasco menandaskan.