Polisi dari 4 Negara Turun Tangan Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa Mengatakan, saat ini Polri telah bekerja dengan kepolisian dari Thailand, Malaysia, dan Australia.

oleh Tim News diperbarui 06 Mei 2024, 20:03 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2024, 20:03 WIB
Rilis Pengungkapan Jaringan Narkoba Internasional
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol E Zulpan bersama Dirnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti Juharsa saat rilis pengungkapan jaringan narkoba internasional di Jakarta, Kamis (9/12/2021). Pengungkapan dilakukan Ditnarkoba Polda Metro Jaya bersama Ditjen Bea Cukai. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Fredy Pratama menjadi buronan kelas kakap pihak kepolisian dari empat negara, lantaran sepak terjangnya sebagai salah satu gembong narkoba yang paling dicari akibat pengedaran narkotika lintas negara.

Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa selaku Wakasatgas Penanggulangan Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba (P3GN) menjelaskan, saat ini Polri telah bekerja dengan kepolisian dari Thailand, Malaysia, dan Australia.

“Perlu saya sampaikan kami pada 2 minggu lalu, melakukan pertemuan di Malaysia dengan 4 kepolisian. Yaitu Australia, Thailand, Malaysia dan Indonesia,” kata Mukti saat jumpa pers, Senin (6/5).

Sementara dari hasil pertemuan kepolisian empat negara, lanjut Mukti, didapat informasi kalau Fredy masih bersembunyi di hutan daerah Thailand. Oleh sebab itu Polri, sampai saat ini masih melakukan perburuan terhadap Ferdy.

“Hasil pertemuan kami dengan kepolisian Australia, Malaysia dan Thailand menjelaskan bahwa Fredy Pratama masih berada di Thailand, dan masih berada di dalam hutan,” ujarnya.

 


Tindak Pindana Pencucian Uang

Banner Infografis Memburu Gembong Narkoba Internasional Fredy Pratama. (Liputan6.com/Abdillah)
Banner Infografis Memburu Gembong Narkoba Internasional Fredy Pratama. (Liputan6.com/Abdillah)

Sedangkan, Mukti menjelaskan alasan dari Fredy masih mengedarkan narkoba lewat kaki tangan di Indonesia. Lantaran, pihaknya telah bekerjasama dengan kepolisian Thailand untuk melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

“Karena dia sudah kehabisan modal. Karena kami sudah sepakat kemarin, untuk Fredy Pratama akan kita lengkapi perlengkapan dari Thailand, akan dilakukan upaya TPPU terhadap istrinya Fredy Pratama di Thailand,” kata dia.

“Jadi pada udah pengembangan akan dimiskinkannya istri Fredy Pratama di Thailand. Kita sedang melakukan koordinasi terus, agar TPPU nya, berdasarkan laporan polisi kita bisa diungkap Thailand,” tambahnya.

 


Pidana Asal Fredy Ditangani Indonesia

Meski dalam kasus TPPU Fredy ditangani oleh Thailand, namun Mukti menegaskan Polri tetap meminta kepada kepolisian Thailand untuk menulanglan Fredy ke tanah air apabila nanti ditangkap.

“Tapi dari pihak kepolisian Thailand meminta hanya mereka yang ungkap untuk TPPU. Untuk fredy pratama sendiri ini masih 50:50. Apakah diserahkan ke Indonesia atau tidak,” jelasnya.

“Kemarin saya desak agar diserahkan ke Indonesia, karena tindak pidana awal adalah di Indonesia, sementara Thailand hanya masalah TPPU,” sambung Jenderal Bintang Satu Polri tersebut.

Adapun sejauh ini Polri telah menyita aset yang terkait Fredy Pratama di Indonesia sebesar Rp432,2 miliar. Dengan total tersangka yang berhasil diringkus sebanyak 60 orang.

Diantaranya 4 orang tersangka pada kasus laboratorium gelap di Sunter telah ditetapkan sebagai tersangka. Secara rinci untuk tahap dua sebanyak 45 tersangka, P-19 sebanyak 1 tersangka, dan masih proses penyidikan sebanyak 14 orang.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka.com

Infografis Ragam Tanggapan Memburu Gembong Narkoba Internasional Fredy Pratama. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ragam Tanggapan Memburu Gembong Narkoba Internasional Fredy Pratama. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya