Benny Rhamdani Bakal Hadiri Panggilan Polri, Jelaskan Inisial T Pengendali Judi Online

Benny mengaku telah menerima panggilan klarifikasi Bareskrim Polri untuk hari ini sekitar pukul 14.00 WIB. Dia menyatakan datang menghadap penyidik sesuai jadwal yang telah ditentukan.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 29 Jul 2024, 09:48 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2024, 09:48 WIB
Bp2mi
Kepala BP2MI Benny Rhamdani. Foto: liputan6.com/felek wahyu 

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani memastikan kehadirannya dalam pemeriksaan di Bareskrim Polri terkait sosok bandar judi online alias judol berinisial T.

“Saya akan hadir,” tutur Benny saat dikonfirmasi, Senin (29/7/2024).

Benny mengaku telah menerima panggilan klarifikasi Bareskrim Polri untuk hari ini sekitar pukul 14.00 WIB. Dia menyatakan datang menghadap penyidik sesuai jadwal yang telah ditentukan.

"Jam 14.00 sesuai undangan ya,” kata Benny.

Sebelumnya, Bareskrim Polri berencana siang ini akan memanggil Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani untuk menjelaskan sosok bandar judi online (judol) inisial T.

Panggilan undangan klarifikasi terhadap Benny Rhamdani telah terjadwal Senin, 29 Juli 2024, sekira pukul 14.00 WIB. "Kami undang jam 14.00 WIB," singkat Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro saat dikonfirmasi.

Meski demikian, Djuhandani mengaku belum mendapat konfirmasi kepastian hadir dari Benny. Oleh sebab itu, pihaknya akan menunggu sesuai jadwal yang ditentukan.

"Bareskrim belum terima konfirmasi, yang jelas kami menunggu yang bersangkutan untuk kita klarifikasi," sebutnya.

Sebelumnya, Kepala BP2MI, Benny Ramdhani mengklarifikasi perihal pernyataannya sosok T menjadi pengendali Judi Online (Judol) dari Indonesia. Menurut dia ada kesalahpahaman dalam pemberitaannya.

Benny menjelaskan dalam pernyataannya tidak hanya fokus pada Judol yang ada di Kamboja saja. Tapi juga meliputi kasus scamminng online.

"Di mana penempatan ilegal ke kamboja itu kan kerja di judi online dan scamming online. Nah itu yang dalam beberapa pemberitaan jadi hilang, kok semua jadi fokus ke judi online," kata Benny saat dihubungi wartawan, Sabtu (27/7/2024).

"Padahal yang saya sampaikan kaitan dengan penempatan ilegal itu adalah judi online di Kamboja," sambung dia.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Siapa Inisial T Pengendali Judi Online?

Ilustrasi judi online
Ilustrasi judi online.

Menurutnya pencegahan baik dalam kasus judi online ataupun kasus scamming ilegal ke Kamboja. Namun dia masih tetap membenar perihal sosok inisial T yang diduga pengendali judi online.

"Waktu itu saya lontarkan mudah kok ya untuk mencegah penempatan ilegal ke Kamboja. Ya tangkap aja, proses hukum, kepada inisial T, gitu kan yang diduga inisial T pengendali bisnis judi online," lugas Benny.

Benny Rhamdani mengaku akan menjabarkan semuanya terkait dengan bandar judi online (judol) yang ternyata ada beberapa nama, selain inisial T yang terlibat.

Pernyataan itu akan disampaikan kepada aparat penegak hukum saat memenuhi undangan klarifikasi oleh Mabes Polri, Senin (29/7/2024) besok.

"Iyalah betul-betul (akan dijelaskan) dan kalau bicara inisial, saya tidak hanya menyebut T loh," kata Benny dikutip Minggu (28/7/2024).

Sebab, Benny meluruskan dalam berbagai kesempatan, dia tidak hanya fokus dengan inisial T. Bahkan ada lima nama bandar lain yang ada di Singapura telah dia Singgung.

Namun sayangnya demi penjelasab ke aparat penegak hukum, Benny enggan untuk membocorkan inisial dari lima nama lain yang diduga terlibat sebagai bandar.

 


Akan Berikan Penjelasan ke Polisi

"Dalam berbagai kasus penempatan ilegal, termasuk di depan presiden saya sampaikan beberapa nama," ungkap dia.

"Misalnya dengan inisial yang diduga terlibat jadi bandar penempatan ke Singapura itu ada 5 nama. Dengan inisial saya sampaikan juga, kenapa kok ini jadi ributnya inisial T," sambung dia.

Maka dari itu, Benny akan menjelaskan soal nama-nama lain sesuai pernyataan saat menghadiri rapat terbatas dalam rangka pencegahan kasus judi online ataupun kasus scamming ilegal.

"Kalau bukti-bukti ya, tentunya saya hanya akan menyampaikan peristiwa yang terjadi dalam rapat terbatas itu saja. Kalau misalnya T itu siapa, kan ditanya T siapa latar belakangnya apa, itu bukan tugas saya lah, tugas penegak hukum," sebutnya.

Infografis Transaksi Judi Online Capai Rp 600 Triliun. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Transaksi Judi Online Capai Rp 600 Triliun. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya