Gelar Perayaan HUT ke-46, FKPPI Sosialisasikan Paradigma Tiga Ranah Pancasila

Pontjo mengatakan, sebagai organisasi kemasyarakatan (ormas) yang memperjuangkan persatuan dan kesatuan bangsa

oleh Tim News diperbarui 12 Sep 2024, 18:26 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2024, 13:41 WIB
Ketua Umum Pengurus Pusat FKPPI Pontjo Sutowo menyampaikan, bagi FKPPI, membela Pancasila tidak cukup hanya dengan kerangka keyakinan (mitos) dan pengetahuan (logos) tetapi harus diaktualisasikan ke dalam tindakan nyata. (Istimewa)
Ketua Umum Pengurus Pusat FKPPI Pontjo Sutowo menyampaikan, bagi FKPPI, membela Pancasila tidak cukup hanya dengan kerangka keyakinan (mitos) dan pengetahuan (logos) tetapi harus diaktualisasikan ke dalam tindakan nyata. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI) merayakan hari jadinya yang ke 46 sejak didirikannya pada tanggal 12 September 1978. 

Sampai dengan hari ini Keluarga Besar FKPPI (KB FKPPI) telah memiliki beberapa Organisasi Pendukung dan Badan-Badan dibawah naungan Keluarga Besar FKPPI yaitu Generasi Muda FKPPI (GM FKPPI), Wanita FKPPI (WF), Himpunan Pengusaha dan Wiraswasta FKPPI (HIPWI FKPPI), Badan Bela Negara FKPPI (BBN FKPPI), Badan Pendidikan dan Pelatihan Kader FKPPI (Badiklader FKPPI).

Pada hari ulang tahun kali ini yang jatuh pada 12 September 2024 Pengurus Pusat FKPPI mengangkat tema yaitu: “Dengan Nilai-Nilai Pancasila dan Semangat Bhinneka Tunggal Ika, Kita Kokohkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa untuk Membangun Negeri Mencapai Cita Cita Proklamasi”. 

Tema ini diangkat karena FKPPI sebagai entitas bela negara senantiasa siap berjuang memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila serta semangat Bhinneka Tunggal Ika.

Ketua Panitia Pelaksana HUT ke-46 FKPPI Hendrar Prihadi menyampaikan, Pancasila merupakan “konsensus moral” pemersatu bangsa yang sangat menentukan eksistensi bangsa dan Negara Indonesia, serta menjadi modal dasar bagi perjuangan membangun negeri mencapai cita-cita proklamasi. Mengingat begitu pentingnya Pancasila bagi kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia.

"FKPPI akan terus berjuang untuk membela dan mengaktualisasikannya," tegas Hendrar yang juga Ketua Bidang Industri dan Konstruksi Pengurus Pusat FKPPI, dalam keterangannya, Kamis (12/9/2024).

Sementara Ketua Umum Pengurus Pusat FKPPI Pontjo Sutowo menyampaikan, bagi FKPPI, membela Pancasila tidak cukup hanya dengan kerangka keyakinan (mitos) dan pengetahuan (logos) tetapi harus diaktualisasikan ke dalam tindakan nyata (etos). 

Untuk itu FKPPI bersama beberapa mitra startegis lainnya, melalui diskusi yang cukup panjang, telah berusaha menjadikan Pancasila sebagai “kerangka operasional” (paradigma) pembangunan nasional dalam tiga ranah kehidupan sosial yaitu: Ranah Tata Nilai, Ranah Tata Kelola, dan Ranah Tata Sejahtera. 

"Hanya dengan menjadikannya sebagai paradigma pembangunan nasional, FKPPI berkeyakinan, bangsa Indonesia dapat menjaga Pancasila sebagai “Titik Temu, Titik Tumpu, dan Titik Tuju” dalam hidup berbangsa dan bernegara," kata Pontjo, dalam keterangannya, Kamis (12/9/2024).

 

 

Sosialiasi Tiga Ranah Pancasila

Ketua Panitia Pelaksana HUT ke-46 FKPPI Hendrar Prihadi menyampaikan, Pancasila merupakan “konsensus moral” pemersatu bangsa yang sangat menentukan eksistensi bangsa dan Negara Indonesia.
Ketua Panitia Pelaksana HUT ke-46 FKPPI Hendrar Prihadi menyampaikan, Pancasila merupakan “konsensus moral” pemersatu bangsa yang sangat menentukan eksistensi bangsa dan Negara Indonesia.

FKPPI telah bertekad untuk menjadi penggerak utama (prime mover) dalam mensosialisasikan dan melaksanakan paradigma “Tiga Ranah Pancasila” tersebut. Karenanya, paradigma “Tiga Ranah” pembangunan nasional berdasarkan Pancasila ini, telah dijadikan sebagai tema sentral dalam perjuangan FKPPI serta dituangkan ke dalam berbagai kebijakan organisasi dan “Program Membangun Negeri” Keluarga Besar FKPPI untuk lima tahun ke depan (2021-2026).

Pontjo mengatakan, sebagai organisasi kemasyarakatan (ormas) yang memperjuangkan persatuan dan kesatuan bangsa ini, tentu FKPPI tidak ingin hanya karena perbedaan pilihan dalam pemilu lantas memecah belah bangsa kita, mengingat pengalaman pada Pilpres dan Pilleg yang lalu telah menyebabkan terjadinya polarisasi yang cukup tajam dalam masyarakat kita bahkan pembelahan publik yang terus berlangsung. 

Dia mengatakan, FKPPI berharap hal itu tidak terjadi pada kader FKPPI.

"Silakan berbeda pilihan, tapi kembalilah ke “Rumah Bersama” kita FKPPI, karena organisasi kita adalah alat pemersatu sekaligus alat untuk mencapai tujuan bersama," ujar dia.

Dalam Rangka HUT ke 46 FKPPI tahun ini, ditingkat nasional FKPPI menyelenggarakan berbagai kegiatan antara lain, pada tanggal 10 September 2024 Keluarga Besar FKPPI melalui Organisasi Pendukungnya Wanita FKPPI bekerja sama dengan Yayasan Kanker Payudara Indonesia yang dipimpin Linda Agum Gumelar, melakukan sosialisasi Kanker, di Aula Ahmad Yani Markas Kodam Jaya. 

 

Ziarah Taman Makam Pahlawan

Pada tanggal 12 September 2024 ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata pukul 7.30 WIB dilanjutkan pada pukul 9.00 WIB, “Diskusi Kebangsaan” dengan tema: “Partisipasi FKPPI dalam Pembangunan Nasional pada Tiga Ranah Peradaban Pancasila” dengan pembicara utama Ketua Umum Pengurus Pusat FKPPI Pontjo Sutowo.

Narasumber diskusi tersebut adalah Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Bambang Soesatyo, yang juga Wakil Ketua Umum FKPPI; Anggota DPR RI Komisi X Ferdiansyah yang juga Pengurus Pusat FKPPI; Mayor Jenderal Tentata Nasional Indonesia (TNI) (Purnawirawan) I Dewa Putu Rai, Dewan Pakar Pengurus Pusat FKPPI, Jakarta Convention Center (JCC) Senayan dilanjutkan pada pukul 12.00 WIB, akan digelar upacara dan syukuran HUT ke-46 FKPPI.

Sedangkan pada Minggu, 29 September 2024 akan digelar turnamen Golf memperebutkan piala FKPPI Club, di Suvarna Jakarta Golf Club, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Selain itu rangkaian kegiatan dalam rangka HUT-46 FKPPI juga dilaksanakan dalam bentuk kegiatan olahraga, seminar, bakti sosial, donor darah, dan lain-lain di tingkat Pengurus Daerah (Provinsi) dan Pengurus Cabang (Kabupaten/Kota) di seluruh Indonesia.

Infografis Revisi UU TNI dan Usulan Hapus Larangan Prajurit Berbisnis. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Revisi UU TNI dan Usulan Hapus Larangan Prajurit Berbisnis. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya