Respons Anies Baswedan hingga Heru Budi soal Gerakan 'Anak Abah Tusuk 3 Paslon' di Pilkada Jakarta

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, memperingatkan bahwa gerakan "coblos 3 paslon" bisa merusak demokrasi.

oleh Hisyam Adyatma diperbarui 14 Sep 2024, 04:00 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2024, 04:00 WIB
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (YouTube Liputan6)
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (YouTube Liputan6)

Liputan6.com, Jakarta - Gerakan "coblos 3 paslon" yang muncul menjelang Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2024 mulai menarik perhatian publik. Sejumlah tokoh, seperti mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Pj Gubernur Heru Budi Hartono, memberikan tanggapan mereka terhadap fenomena politik ini.

Selain itu, bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Pramono Anung-Rano Karno, serta calon wakil gubernur lain Suswono, turut serta menyuarakan pandangan mereka tentang dampak gerakan tersebut terhadap dinamika politik di DKI Jakarta. Mereka menilai bahwa gerakan ini bisa mempengaruhi peta politik lokal.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, memperingatkan bahwa gerakan "coblos 3 paslon" bisa merusak demokrasi. Adi menyebut, gerakan ini muncul dari kekecewaan para pendukung Anies Baswedan, khususnya kelompok 'Anak Abah', yang merasa kecewa karena tokoh mereka tidak ikut dalam kontestasi Pilkada Jakarta.

"Sebagai sebuah gerakan politik, sebagai bentuk kemarahan, nggak ada persoalan. Cuma ini kemarahan yang tidak beralasan, kekecewaan yang tidak beralasan," kata dia, Kamis (12/9/2024).

Adi menilai, jika memang gerakan tersebut sampai di masa pencoblosan Pilkada Jakarta, hal ini akan berpengaruh terhadap legitimasi pemenang pilkada. Karena itu, dia berharap ekspresi kemarahan dan kekecewaan itu tidak terus berlanjut.

"Semoga saja gerakan coblos tiga paslon itu hanya sebatas emosi sesaat dan tidak banyak yang melakukan," jelas Adi.

Selanjutnya, respons lain juga muncul dari anggota Komisi II DPR Guspardi Gaus yang menyoroti masalah ini. Dia mengimbau warga Jakarta tetap menggunakan hak suara secara sah. Meskipun, dia memahami bahwa gerakan tersebut sebagai bentuk aspirasi kekecewaan dari masyarakat

"Itu kan bentuk kekecewaan atau bentuk dari protes mereka yang kecewa dalam pelaksanaan pemilu. Namun ini tidak bisa dinamakan golput karena mereka tetap ingin memakai hak suaranya namun tidak sah," kata Guspardi, dalam keterangan resmi, Kamis (12/9/2024).

Berikut sederet respons dari Anies Baswedan, hingga Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi terkait fenomena 'Coblos 3 Calon' di Pilkada Jakarta 2024, sebagaimana dihimpun Tim News Liputan6.com:

1. Respons Anies Baswedan

Mantan calon presiden (capres) Anies Baswedan Saat ditemui awak media di kediamannya, Jalan Lebak Bulus Dalam, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2024).
Mantan calon presiden (capres) Anies Baswedan Saat ditemui awak media di kediamannya, Jalan Lebak Bulus Dalam, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2024). (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan merespons, adanya gerakan 'Anak Abah Tusuk 3 Paslon' di tengah persaingan tiga bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.

Anies menilai, gerakan yang muncul di media sosial itu merupakan hak konstitusi warga Indonesia yang perlu dihargai.

"Sebenarnya semua adalah hak konstitusi, jadi kita hormati, kita hargai setiap pilihan," kata Anies dikutip dari YouTube Liputan6, Selasa (10/9/2024).

Menurut Anies, gerakan 'Anak Abah Tusuk 3 Paslon' muncul sebagai respons atas kondisi yang terjadi saat ini, khususnya menjelang Pilkada Jakarta 2024.

"Ini semua adalah ungkapan rasa, pikiran, atas kondisi sekarang yang terjadi, jadi kita hormati itu, kita hargai sebagai bagian dari kebebasan berekspresi," ucap Anies.

2. Bakal Calon Wakil Gubernur Suswono

Ridwan Kamil-Suswono Resmi Maju di Pilgub DKI Jakarta 2024
Pasangan Ridwan Kamil-Suswono mendapat dukungan penuh dari partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, Bakal calon wakil gubernur Jakarta Suswono turut merespons munculnya gerakan coblos tiga pasangan calon (paslon) di Pilkada Jakarta 2024, yang diduga disuarakan oleh pendukung Anies Baswedan.

Menurut Suswono, gerakan ini mungkin timbul karena kurangnya pengenalan terhadap para calon.

“Tadi yang saya katakan, kita, mungkin mereka mungkin belum mengenal dengan para calon,” tutur Suswono di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (8/9/2024).

“Tentunya nanti setelah ada dialog, setelah ada melihat gagasan-gagasan besar, kita mestinya yang diperlukan apa sih agar warga masyarakat Jakarta jadi lebih bahagia. Intinya itu. Bukan melihat orang per orang,” sambungnya.

Suswono menyebut, dirinya bersama Ridwan Kamil tengah merintis 70 gagasan besar yang akan ditawarkan untuk memperbaiki Jakarta ini. Meski begitu, warisan baik yang ditinggalkan Anies Baswedan pun akan dipertahankan.

“Tentu hal-hal baik yang ditawarkan gubernur sebelumnya pasti kami akan lanjutkan. Jadi nggak perlu khawatir, yang cinta Pak Anies itu nggak perlu khawatir karena gagasan-gagasan bagus Pak Anies akan kita teruskan, bahkan kita tingkatkan,” jelas dia.

3. Respons Bakal Cagub dan Cawagub Pramono Anung-Rano Karno

Naik Oplet, Pasangan Pramono Anung dan Rano Karno Bergerak Menuju KPU Jakarta
Bakal calon gubernur dan wakil gubernur dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Pramono Anung dan Rano Karno saat berada dalam oplet menuju kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta, Rabu (28/8/2024). (merdeka.com/Arie Basuki)

Bakal Calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menilai gerakan "Anak Abah Tusuk Tiga Pasangan Calon" dalam Pilkada Jakarta 2024 sebagai bentuk kemarahan publik yang bersifat sementara. Pramono percaya bahwa fenomena ini tidak akan berdampak signifikan terhadap tingkat golput.

"Pilihan untuk golput, saya yakin seyakin-yakinnya ini akan menurun tajam. Jadi kemarahan publik ini hanya temporary," kata Pramono di The Acre Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/9/2024).

Sementara itu, Rano Karno menyayangkan adanya gerakan coblos tiga pasangan calon tersebut. "Semua kita haknya boleh, mau coblos empat-empatnya, Mau tiga, mau masuk ke kaleng rombeng Itu hak," kata Rano ditemui di Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat.

"Cuman kan sayang, ini bukan buat kita, buat warga. Pilih ya, harus jangan dibuang suaranya, ntar nyesel belakangan," sambung dia.

4. Respons Pj Gubernur Jakarta Heru Budi

Di sisi lain, Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengharapkan agar warga yang memiliki hak pilih tetap menggunakan suaranya dengan bijak.

"Ya (tetap) gunakan hak, hak sebagai pemilih dengan baik," kata Heru kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (10/9/2024).

Heru menyerahkan sepenuhnya kewenangan untuk mengantisipasi gerakan coblos tiga paslon ini kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"Itu urusannya KPU dan Bawaslu," ujar Heru.

Infografis Bila Kotak Kosong Menang di Pilkada 2024, Apa yang Terjadi? (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Bila Kotak Kosong Menang di Pilkada 2024, Apa yang Terjadi? (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya