Liputan6.com, Jakarta - Komandan TKN Fanta, Arief Rosyid Hasan angkat suara terkait aksi Kaesang Pangarep blusukan yang mengenakan baju bertuliskan 'Putra Mulyono'. Menurut Arief, hal itu merupakan bentuk responsif anak muda terhadap hal yang sedang ramai di ruang publik.
Bahkan meski nama Mulyono merujuk kepada sang ayah, Jokowi, namun Kaesang tidak ambil pusing.
Baca Juga
“Kalau anak muda itu responsif terhadap segala sesuatu itu dengan riang gembira,” kata Arief usai mendampingi Ridwan Kamil-Suswono di Taman Makam Pahlawan Karet Bivak Jakarta, Rabu (25/9/2024).
Advertisement
Arief meyakini, aksi Kaesang tersebut tak bermaksud menantang. Justru sebaliknya, dia mencoba merespons tanpa bawa perasaan (baper).
“Ngga usah baper. Engga nantang, kalau nantang disahitin. Ini engga kan? Saya kira itu cara generasi sekarang merespons isu itu (nama Mulyono),” Arief menandasi.
Sebagai informasi, rompi berlogo Mulyono digunakan Kaesang saat
mengunjungi rumah seorang warga di Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, Selasa (24/9/2024).
Menurut dia, rumah itu sungguh memprihatinkan karena berdinding bambu dengan atap campuran dedaunan nipah dan bekas spanduk.
"Ini rumah kalau ditiup aja kayaknya rubuh," kata seorang tetangga kepada Kaesang.
Terima Kasih Pemilik Rumah ke Kaesang
Kaesang melihat, rumah berukuran 3 x 6 meter persegi itu berlantai tanah, bukan ubin atau plester. Maka dari itu, dirinya bersama PSI ingin membenahi mejadi layak huni
"Di Kabupaten Tangerang kami bukan pengambil kebijakan publik, tapi PSI akan membantu semampunya agar Bu Eva punya rumah yang lebih layak, kami akan perbaiki," kata Kaesang seperti dikutip dari siaran pers.
Diketahui, pemilik rumah itu bernama Eva. Dia adalah janda beranak dua.
"Terima kasih banyak Mas Kaesang. Saya senang banget atas bantuan ini," kata Eva sambil menahan tangis haru.
Dalam kunjungan ini, Kaesang didampingi Waketum DPP PSI Andy Budiman, Ketua DPP Kokok Dirgantoro dan Sigit Widodo, Ketua DPW PSI Banten Hafiz Ardianto, serta sejumlah kader lain. Hadir pula Cawabup Tangerang Lerru Yustira.
Advertisement