Respons Golkar soal Kemungkinan Jokowi Bergabung ke PSI

Spekulasi Jokowi bergabung PSI menguat, apalagi dengan rencana Kaesang Pangarep mengubah nama partai menjadi Partai Super Terbuka, sebuah gagasan Jokowi sebelumnya. Golkar yakin Jokowi telah memperhitungkan secara matang keputusan politiknya.

oleh Tim News Diperbarui 27 Mar 2025, 14:45 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2025, 14:45 WIB
Jokowi
Presiden Joko Widodo kembali bertemu dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep dan kadernya di Deli Serdang, Sumatera Utara. (Ist)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi dikabarkan akan bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Kabar ini semakin menguat seiring rencana Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, untuk mengganti nama partai menjadi Partai Super Terbuka, sebuah konsep yang pernah digagas Jokowi. 

Menanggapi isu tersebut, Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Sarmuji, meyakini bahwa jika benar Jokowi bergabung dengan PSI, keputusan tersebut pasti sudah melalui perhitungan politik yang matang. 

"Kami yakin Pak Jokowi punya hitungan politik sebelum menentukan pilihannya," kata dia saat dikonfirmasi, Kamis (27/3/2025).

Meskipun percaya bahwa langkah tersebut merupakan keputusan yang sudah dipikirkan dengan cermat, Sarmuji mengaku belum mengetahui dengan pasti apakah Jokowi benar-benar akan bergabung dengan PSI dalam waktu dekat.

"Wah, saya enggak tahu apakah Pak Jokowi akan bergabung dengan PSI atau tidak," bebernya.

Sebelumnya, PSI sendiri bakal menggelar kongres pada akhir bulan Mei 2025. Salah satu agenda kongres ialah pemilihan Ketua Umum dan penyusunan struktur partai

Ketum PSI Kaesang Pangarep tidak menjawab apakah sang ayah, Jokowi, bakal masuk dalam struktur PSI.

"Saya udah dijemput yuk," kata Kesang enggan menjawab pertanyaan awak media, di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (26/3/2025).

Kaesang juga enggan merespons apakah dirinya bakal kembali didapuk mengisi kursi pucuk PSI.

 

Promosi 1

Jokowi Perlu Wadah Politik Baru

Sama-Sama Hadiri Acara Relawan, Jokowi Tak Sapa Kaesang Pangarep
Ketum PSI Kaesang Pangarep hadir di acara relawan Alap Alap Jokowi di SICC, Bogor, Sabtu (7/10/2023). Namun dalam sambutannya, Presiden Jokowi yang juga hadir dalam acara tersebut tidak menyapa Kaesang. (Merdeka.com/Lydia Fransisca)... Selengkapnya

Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi masih belum memutuskan kendaraan politiknya yang baru usai dipecat oleh PDI Perjuangan (PDIP). Pasalnya, yang bersangkutan dinilai masih memiliki nilai jual di politik dengan banyak pengikutnya.

Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas mengatakan, Jokowi harus punya wadah politiknya jika masih ingin mempertahankan eksistensinya di kancah politik nasional.

"Joko Widodo membutuhkan wadah untuk bisa mempertahankan eksistensinya dalam politik Indonesia. Sehingga perlu bergabung dengan salah satu partai politik yang selama ini selalu memberikan warna dalam politik Indonesia," kata dia, Rabu (26/3/2025).

Menurutnya, partai politik yang dipandang realistis bisa menjadi wadah politiknya adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI), di mana tempat anaknya, Kaesang Pangarep menjadi ketua umum.

"Sehingga sangat mungkin Joko Widodo bergabung dengan partai yang saat ini dipimpin oleh anak bungsunya. Apalagi secara jelas gagasan partai super terbuka oleh Jokowi diwujudkan oleh Kaesang di PSI," ungkap Fernando.

Berdampak

Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai menghadiri HUT PSI ke-8 di Jakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2023) (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai menghadiri HUT PSI ke-8 di Jakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2023) (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)... Selengkapnya

Dia berpandangan, jika mantan Gubernur Jakarta itu bisa mengambil peran strategis di PSI, hal ini akan memberikan dampak signifikan bagi partai tersebut.

Menurutnya, kolaborasi antara Kaesang sebagai Ketua Umum PSI dan Jokowi dalam posisi strategis akan meningkatkan daya saing dan elektabilitas PSI dalam menghadapi Pemilu 2029.

"Kolaborasi antara Kaesang sebagai Ketua Umum dan Jokowi sebagai Pembina atau jabatan lainnya akan mampu meningkatkan suara PSI 2029 yang akan datang," kata dia.

 

 

Reporter: Alma Fikhasari/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya