Program TEKAD Panen Perdana Jagung Kualitas Tinggi di Halmahera Barat

Panen perdana jagung dua tongkol ini sukses dilakukan di lahan demplot Kelompok Penerima Bantuan (KPB) Totari Laha, Desa Bobojiko, Halmahera Barat.

oleh Tim News diperbarui 22 Okt 2024, 13:07 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2024, 08:40 WIB
Jagung
Panen perdana jagung dua tongkol ini sukses dilakukan di lahan demplot Kelompok Penerima Bantuan (KPB) Totari Laha, Desa Bobojiko, Halmahera Barat. (Ist).

Liputan6.com, Jakarta - Lahan percontohan atau Demonstrasi Plot (Demplot) Program TEKAD tidak hanya fokus pada peningkatan hasil panen, tetapi juga sebagai tempat inovasi pertanian. Salah satunya pengembangan jagung dua tongkol di kawasan Halmahera Barat, Maluku Utara.

Panen perdana jagung dua tongkol ini sukses dilakukan di lahan demplot Kelompok Penerima Bantuan (KPB) Totari Laha, Desa Bobojiko, Halmahera Barat. Di lahan seluas 0,45 hektare dengan masa tanam 75 hari, berhasil dihasilkan jagung yang memiliki kualitas tinggi.

“Keberhasilan panen ini membuktikan potensi pertanian lokal serta memberikan dorongan bagi para petani di Desa Bobojiko untuk terus mengembangkan usaha budidaya tanaman di masa mendatang,” ujar Koordinator Program TEKAD Halmahera Barat, Abd. Rahman Bailusy, Selasa, (22/10/2024).

Rahman mengatakan bahwa panen ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang dalam pengembangan pertanian. Ia juga berterima kasih kepada fasilitator kecamatan dan kader desa yang telah memberikan pendampingan hingga panen terlaksana dengan baik.

“Ini sudah penanaman kelima. Ke depan, kami akan menambah variasi tanaman agar usaha pertanian semakin berkembang,” ujarnya.

Dia mengatakan secara ekonomi, panen jagung telah membantu meningkatkan kesejahteraan warga. Menurutnya budidaya seperti ini bisa terus diperluas agar dampaknya semakin signifikan.

“Panen jagung dua tongkol ini memberi manfaat besar dalam meningkatkan pendapatan keluarga anggota KPB Totari Laha. Kami siap mendukung kelanjutan program ini melalui alokasi 20% anggaran Ketahanan Pangan tahun 2024-2025,”ujarnya.

 

Bukti Keberhasilan Konsep Demplot

Rahman menuturkan demplot KPB Totari Laha merupakan bagian dari Program TEKAD, inisiatif Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) bekerja sama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD). Program ini bertujuan untuk mengembangkan ekonomi desa dengan memanfaatkan potensi lokal secara berkelanjutan.

“Panen perdana ini menjadi bukti keberhasilan konsep demplot dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Infografis

Infografis 6 Desa Wisata yang Wajib Dikunjungi
Infografis 6 Desa Wisata yang Wajib Dikunjungi (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya