Liputan6.com, Jakarta - Habib Rizieq Shihab meminta tidak ada yang mengganggu pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Dia mengajak masyarakat memberi kesempatan bagi Prabowo untuk bekerja.
"Jadi sekali lagi pemerintahan yang baru ini jangan kita ganggu, kita beri kesempatan," kata Rizieq Shihab, dalam acara reuni alumni 212 di Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2024).
Advertisement
Baca Juga
Namun, Rizieq Shihab mendorong untuk tetap mengkritisi pemerintahan saat ini. Menurutnya, mendukung pemerintah tak mesti dengan menjilat.
Advertisement
"Kita dorong, tetapi tetap kita kritisi. Jadi bukan mendukung dalam arti kata menjilat, memuji yang nggak berhak dipuji, Saudara, jangan, jangan, kita tetap amar makruf nahi mungkar, ikhlaskan niat hanya mencari rido Allah SWT," tuturnya.
Lebih lanjut, dia mendoakan agar Prabowo diberi kesehatan agar mampu memimpin negarm. Rizieq juga mengajak pemerintahan Prabowo dibersihkan dari orang-orang bermasalah.
"Kita mohon kepada Allah, agar pemerintahan Prabowo ini dibersihkan dari orang-orang bermasalah, orang-orang yang selama ini bikin susah rakyat, orang-orang saudara yang melanggar HAM, yang terlibat pembunuhan, terlibat korupsi, kita mohon agar mereka disingkirkan oleh mereka disingkirkan oleh Allah sejauh-jauhnya dan dihancurkan oleh Allah sehancur-hancurnya," ujarnya.
"Sehingga Pak Presiden Prabowo dan kabinetnya ke depan saudara, bisa memimpin negara ini dengan baik, tanpa diganggu lagi oleh orang-orang yang selama ini menjadi sumber masalah," pungkas Rizieq Shihab.
Rizieq Shihab Minta Umat Islam Bersatu
Habib Rizieq Shihab juga mengajak umat Islam bersatu usai Pilpres dan Pilkada serentak 2024 selesai. Rizieq mengajak umat tidak terpecah belah dan menghormati perbedaan politik.
"Pilpres sudah selesai pilkada serentak sudah selesai jadi jangan lagi ke depan ini baik pilpres maupun pilkada memecah belah kita. Beda pilihan dalam politik itu biasa," ujar Rizieq dalam acara reuni 212 di Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2024).
Tokoh FPI ini kaget ada ulama yang dikafir-kafirkan ketika ada perbedaan politik. Dia menegaskan, bahwa harus menghormati ijtihad politik orang lain.
"Saya kaget, begitu ada perbedaan pilihan berani-beraninya ulama dimunafik-munafikan, dikafir-kafirkan, jangan. Ada habaib ulama beda pilihan dengan kita masing-masing punya ijtihad politik wajib kita hormati jangan mau dipecah belah," ujarnya.
Rizieq tidak ingin rakyat menjadi terpecah belah saat orang lain bagi-bagi kekuasaan.
"Yang tarung orang lain yang dapat kekuasaan orang lain, yang dapat kursi orang lain tapi kenapa harus rakyat yang diadu domba, dibaku pukul, rakyat dipecah belah. Jangan mau lagi kita diadu domba, setuju? Siap bersatu? Takbir," ujarnya
Menurutnya, Al-Quran sudah memiliki pedoman dalam memilih pemimpin. Selama berpedoman dengan itu, maka tak akan terjerumus dengan kebingungan.
"Selama berpedoman Al-Quran as sunnah insyaallah kita tak akan terjerumus ke jurang kebingungan. Kita bingung memilih pemimpin karena kita jauh dari Al-Quran dan As sunnah, kalau kita ikut begitu juga petunjuk ulama kita insyaallah kita tak akan pernah bingung dan tak bisa dipecah belah," pungkasnya.
Â
Advertisement