Liputan6.com, Jakarta - Sinyal politik berembus dari Pro Jokowi atau Projo. Kelompok relawan pendukung Joko Widodo atau Jokowi itu menyatakan siap berubah menjadi partai dan kendaraan politik bagi Presiden ke-7 RI.
"Kalau Pak Jokowi perintahkan begitu, ya siap-siap saja," kata Handoko selaku Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat atau Sekjen DPP Projo di Jakarta, Rabu 18 Desember 2024.
Advertisement
Baca Juga
Handoko menjelaskan, pintu Projo akan selalu terbuka untuk Jokowi. Termasuk, siapa pun yang mendukung langkah politik mantan Gubernur Jakarta dan Wali Kota Solo, Jawa Tengah, tersebut.
Advertisement
Kendati demikian, Handoko mengatakan sampai saat ini belum ada pembicaraan serius antara pihak Projo dan Jokowi terkait rencana tersebut. Karena itu, dia tidak mau berspekulasi mengenai hal itu dan tetap menunggu sikap Jokowi.
"Belum (belum ada pembicaraan dengan Jokowi), nanti di saat yang tepat pasti kita bicarakan," Handoko menekankan.
Adapun sebelumnya, DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP resmi memecat Jokowi, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Muhammad Bobby Afif Nasution. Ketiganya dipecat sebagai kader partai terhitung sejak Sabtu 14 Desember 2024.
"Saya mendapat perintah langsung dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk mengumumkan secara resmi, sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga partai di depan seluruh jajaran ketua DPD partai seluruh Indonesia," kata Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun.
Bukan hanya Jokowi, Gibran, dan Bobby. Komarudin mengungkapkan pula, PDIP juga memecat 24 kader partai.
Apa alasan pemecatan 27 kader PDIP, termasuk terhadap Jokowi, Gibran, dan Bobby? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:
Infografis Sinyal Relawan Projo Siap Berubah Jadi Parpol
Advertisement