`Kaos Perjuangan` Jadi Strategi Kampanye ala Mantan Aktivis 98

Mantan aktivis Reformasi 1998 Adian Napitupulu ikut bertarung dalam Pemilu Legislatif 2014.

oleh Riski Adam Diperbarui 17 Mei 2013, 22:23 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2013, 22:23 WIB
kaos-adian-130517c.jpg
... Selengkapnya

Mantan aktivis reformasi 1998 mulai kembali terjun ke dunia politik. Namun perjuangannya kali ini bukan kembali ke jalan, melainkan ikut meramaikan pemilu 2014 yang akan datang dengan menjadi calon anggota legislatif (caleg). Seperti yang dilakukan mantan aktivis Reformasi 1998 Adian Napitupulu.

Adian yang menjadi Caleg PDIP Dapil Jawa Barat V ini menjelaskan, meski dirinya tidak memiliki modal yang banyak untuk berkampanye, tetapi dirinya memiliki strategi untuk mentransformasi perjuangannya kepada masyarakat melalui kaos-kaos kampanye perjuangan yang siap dibagikan kepada masyarakat di daerah pemilihannya.

"Kalo kita nggak menang dalam pemilu nanti, tapi rakyat harus kita menangkan kesadarannya melalui kaos yang isinya tulisan dan gambar-gambar yang mencerdaskan rakyat," kata Adian dalam diskusi pemilu di Kantor KPU, Menteng, Jakarta, Jumat (17/5/2013).

Adian menjelaskan, hal tersebut perlu dilakukan karena prinsip-prinsip perjuangan dan pencerdasan itu harus menjadi abadi di dalam pikiran dan jiwa masyarakat Indonesia.

"Dan itu yang saya coba masukkan ke dalam sebuah kaos untuk pendikan politik terhadap rakyat. Perjuangan kita adalah perjuangan ide. Sehingga apa yang menjadi harapan peruabahan negeri ini bisa teringat dimasyarakat," tambahnya.

Adian menambahkan, pola strategi kampanye pencerdasan yang ia lakukan banyak dikritik para koleganya. Pola kampanye melalui kaos-kaos pencerdasan itu sangat tidak efektif, karena bahan dan harga cetak kaos tersebut terlalu mahal dan sulit untuk dicetak.

Dalam kaos pencerdasan Adian tertulis 'Musuh Kita Bukan Suku dan Agama yang Berbeda, Tapi Kekuasaan yang Menindas'. Di bawah tulisan itu, tercantum namanya tanpa dibumbui lambang partai, daerah pemilihan dan nomor urut dalam pencalegkannya.

"Banyak yang bilang, pola kampanye saya itu salah, karena kaosnya mahal dan tulisannya seram. Tapi saya ingin bahwa nilai-nilai perjuangan kita itu dipahami oleh masyarakat melalui tulisan-tulisan perjuangan dalam kaos ini. Artinya, meski saya tidak memiliki uang yang banyak, tetapi saya tidak akan mundur dari perjuangan ini," tandas Adian. (Riz)

Promosi 1

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya