Liputan6.com, Jakarta - Anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka mengulas alasannya memilih berlabuh ke PDIP, menjadikan partai politik tersebut sebagai perahu. Ternyata, ada andil Presiden Ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, yang memintanya mengikuti Megawati Soekarnoputri.
Rieke bercerita, awalnya dia merupakan aktivis yang memutuskan menjadi kader PKB dan biasa ikut berkumpul dengan Gus Dur setiap Jumat di PBNU, bersama dengan Nusron Wahid hingga Abdullah Azwar Anas.
Advertisement
Baca Juga
“Perjalanannya itu aneh banget. Kadang juga diajak pergi doa ke mana, ke gunung mana sama Gus Dur. Dan suatu ketika Gus Dur sakit, aku terpukul banget. Sempat nemenin kalau cuci darah di RSCM. Kita ngobrol, kadang ada Pak Mahfud MD,” tutur Rieke saat berbincang dengan Liputan6.com di Kantor KLY, Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat (31/1/2025).
Advertisement
Menurutnya, saat sakit, Gus Dur sempat mengutarakan cita-citanya yang ingin menyatukan tidak hanya Asia Afrika, namun hingga Asia Pasifik.
“One day dia bilang, saya sakit, kalau saya sembuh kita nanti partainya kita bangun lebih baik. Tapi kayaknya saya nggak sembuh. Kamu nak jangan berhenti dari politik. Waktu itu aku nggak kepikiran untuk serius di politik. Terus saya harus ke mana Gus? Kamu cari Ibu Mega. Kamu ikut Ibu Mega,” jelas dia.
Nasihat dari Gus Dur itu menjadi pegangan Rieke untuk mencari jalan bertemu Megawati, yang merupakan Ketua Umum (Ketum) PDIP. Hingga akhirnya pintu terbuka lewat bantuan Taufik Kemas.
“Nah berjalannya waktu aku masuk PDI Perjuangan. Ternyata Ibu Mega itu adalah orang, presiden pertama yang berhasil memperjuangkan lahirnya Undang-Undang tentang sistem jaminan sosial nasional. Beliau menandatangani di hari terakhirnya sebagai presiden,” ungkapnya.
“Dia mengatakan bahwa, waktu itu kan sudah nggak kepilih lagi jadi presiden. Tapi beliau mengatakan, saya jadi atau tidak jadi lagi presiden, rakyat harus dilindungi. Dari lahir sampe lahat dengan lima jaminan sosial, jaminan kesehatan, kecelakaan kerja, pensiun, hari tua, dan kematian. Itulah cikal bakar kemudian Undang-Undang berikutnya adalah Undang-undang BPJS,” sambungnya.
Terinspirasi Megawati
Rieke menyatakan sangat terinspirasi dengan sosok Megawati Soekarnoputri, seorang politisi perempuan yang tahan banting dari gempuran apapun.
“Dengan Ibu Megawati saya benar-benar ditempa untuk menjadi seorang politisi. Ibu bisa marah, marah benar, tapi menurutku kalau orang menanggapinya dengan rasionalitas dan juga hati yang disatukan, sebenarnya itulah cara mendidik Ibu Megawati kepada anak-anaknya, kader-kadernya,” ujarnya.
“Jadi nggak perlu baperan, Ibu bilang politik nggak boleh baper, politik itu prinsip, politik itu adalah ideologi. Dan ideologi itu bukan sesuatu yang statis, tapi harus menjadi working ideology, ideologi yang bekerja. Bekerjanya di mana Karena ini partai politik, maka harus menghasilkan keputusan-keputusan politik. Keputusan politik itu tergambarkan dalam kebijakan pembangunan di segala bidang kehidupan dan penghidupan, dengan syarat pentingnya adalah evidence based policy,” Rieke menandaskan.
Advertisement