Liputan6.com, Jakarta Tim Pemantau Situasi Keamanan Kemenko Polkam melakukan pemantauan situasi kondisi keamanan pada di sejumlah posko mudik, antara lain Posko Pusat Angkutan Lebaran 2025 Kementerian Perhubungan, NTMC Polri, Stasiun Gambir, dan Pemantauan secara virtual dengan Posko Pusat Angkutan lebaran tahun 2025 di Command Center Polkam.
Deputi Bidkoor Poldagri Heri Wiranto menjelaskan, saat ini Tim Pemantau sudah berkoordinasi intensif dengan Pusat Informasi di Kementerian Perhubungan guna memantau perkembangan arus mudik Lebaran melalui posko yang ada dan titik-titik di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga
“Kementerian Perhubungan telah menyiapkan satu data informasi melalui media yang ada, dan terlihat titik-titik krusial yang telah diantisipasi dapat kita monitor, kita pantau. Apabila ada hambatan dapat langsung di supporting untuk komunikasi di lapangan,” kata Heri dalam keterangannya, Sabtu (29/3/2025).
Advertisement
Heri menyebut, Tim juga melakukan pemantauan melalui media, posko Korlantas Polri, dan NTMC Polri guna mendapatkan informasi melalui aplikasi Jasamarga Integrated Digitalmap (JID) yang dibangun Korlantas Polri. Aplikasi ini untuk mengikuti, memantau, dan memonitor perkembangan arus mudik.
"Saya pikir ini luar biasa dan aplikasi ini terverifikasi dengan baik dan sudah bisa dibuktikan dengan data dan tadi saya bisa melihat bagaimana tingkat arus kendaraan yang terukur dengan grafik-grafik yang ada untuk membuat sebuah rekayasa dalam menangani arus mudik,” kata Heri
Heri berharap semua pelaksanaan arus mudik lebaran di tahun 2025 ini yang dikawal oleh unsur Kepolisian RI, dalam hal ini Korlantas Polri, dapat berjalan dengan lancar.
"Harapan kita nantinya hingga akhir pelaksanaan mudik dapat berjalan dengan lancar,” kata Heri.
Puncak Arus Mudik
Menjelang perayaan Idulfitri 2025, berbagai pihak telah mempersiapkan strategi untuk mengelola arus mudik dan balik demi kelancaran perjalanan masyarakat. Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo, memperkirakan puncak arus mudik akan terjadi antara tanggal 28 hingga 30 Maret 2025. Prediksi ini didukung oleh data dari Kementerian Perhubungan yang menunjukkan lonjakan signifikan jumlah pemudik pada periode tersebut.
Untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan, rekayasa lalu lintas one way secara nasional telah diberlakukan di ruas Tol Trans Jawa. Corporate Communication and Community Development PT Jasa Marga, Lisye Ocktaviana, menyampaikan bahwa arus mudik tahun ini menunjukkan tren peningkatan dibandingkan tahun lalu. "Berdasarkan pantauan, lebih dari 1,2 juta kendaraan telah keluar dari Jakarta, dengan mayoritas pemudik menuju arah timur melalui Gerbang Tol Cikampek Utama," ujar Lisye.
Selain itu, PT Jasamarga Transjawa Tol mencatat sebanyak 204.631 kendaraan menuju Wilayah Timur Trans-Jawa melalui Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama selama periode H-10 hingga H-6 Lebaran (21-25 Maret 2025). Angka ini meningkat 48,8 persen dibandingkan lalu lintas normal yang hanya 137.528 kendaraan.
Pemerintah juga telah menyiapkan berbagai strategi, termasuk rekayasa lalu lintas seperti sistem one way, contra flow, dan ganjil-genap di jalur-jalur utama. Ganjil-genap arus mudik mulai berlaku pada Kamis, 27 Maret 2025 pukul 14.00 hingga Minggu, 30 Maret 2025 pukul 00.00 waktu setempat.
Masyarakat diimbau untuk merencanakan perjalanan dengan baik, mempertimbangkan waktu keberangkatan dan kepulangan guna menghindari puncak kepadatan. Selalu perbarui informasi lalu lintas terkini dan patuhi arahan petugas di lapangan untuk memastikan perjalanan yang aman dan nyaman.
Advertisement
