Organisasi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang menangani bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan budaya (Unesco), mengakui naskah Babad Diponegoro dan Nagarakretagama sebagai ingatan kolektif dunia secara internasional atau International Memory of the World (MOW).
"Ini adalah bagian dari sejarah dunia yang membanggakan Indonesia karena untuk masuk dan diterima di dunia internasional itu susah sekali," ujar Kepala Bidang Litbang Kementerian Komunikasi dan Informatika Aizirman Djusan di Jakarta, belum lama ini.
Ia menambahkan sebelumnya 2007 lalu, Indonesia juga mengajukan Nagarakretagama dalam regional MOW register yang kemudian disetujui Unesco dalam sidang tahun 2008 di Canberra, Australia.
"Pada akhir Maret 2012 dokumen ini kembali diajukan bersama naskah otobiografi Babad Diponegoro dan akhirnya diakui pada Juni ini," jelas Aizirman.
Guru besar dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, Edi Sedyawati, menjelaskan Nagarakretagama adalah dokumen gubahan empu prapanca yang merupakan deskripsi kejayaan. Dan kebesaran majapahit pada masa pemerintahan Hayam Wuruk.
Dokumen kuno ini ditulis di atas daun lontar dengan huruf dan bahasa Jawa kuno, serta berisi tentang hukum, undang-undang serta tata pemerintahan yang menjadi warisan Majapahit.
"Sementara Babad Diponegoro sendiri adalah satu otobiografi dan perjalanan hidup Pangeran Diponegoro," jelas Edi.
Ia menjelaskan MOW adalah program Unesco yang bertujuan untuk menghargai dan merawat serta mengupayakan publikasi atas peninggalan berupa catatan berkenaan dengan peristiwa kesejarahan. Atau pun budaya yang dianggap penting bagi dunia.
"Di samping program MOW yang digerakkan oleh Unesco, Indonesia pun merencanakan program penghargaan Memory of the Nation," imbuh Edi.
Program tersebut merupakan satu ungkapan dokumenter yang mempunyai relevansi bagi bangsa indonesia secara keseluruhan.
"Ini masih dalam persiapan, isinya bisa rekaman bintang radio, atau pun film-film nasional awal indonesia seperti film Si Pintjang atau Krisis," tukas Edi. (Ant/Adi/Yus)
Naskah Babad Diponegoro dan Nagarakretagama Diakui Unesco
Naskah Babad Diponegoro dan Nagarakretagama sebagai ingatan kolektif dunia secara internasional, International Memory of the World (MOW).
Diperbarui 05 Jul 2013, 15:39 WIBDiterbitkan 05 Jul 2013, 15:39 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Respons Nabi ketika Sahabat Diadukan Selalu Baca Surah Al-Ikhlas saat jadi Imam Sholat, Dikisahkan UAH
Realisasikan Semarang Bersih, Wali Kota Ingin Perbanyak Tempat Pengolahan Sampah
Klaim Bisa Buka 8 Juta Lapangan Kerja, Prabowo: Saya Yakin Sebentar Lagi
Puncak Arus Balik via Garut Diprediksi Usai, Jalanan Makin Lancar
Mengenal Danau Lava di Permukaan Io yang Sehalus Kaca
Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia U-17 2025, Erick Thohir: Selanjutnya Bidik Prestasi Terbaik di Piala Asia U-17 2025
Apakah di Alam Barzakh Bisa Bertemu dengan Keluarga yang Sudah Meninggal? Ini Kata Buya Yahya
Popcorn Caramel: Camilan Lezat, Tapi Sehatkah? Ini Manfaat dan Risikonya!
Gunung Semeru Erupsi, Tinggi Letusan 800 Meter
Hasil Piala Asia U-17 2025 Timnas Indonesia U17 vs Yaman U17: Menang Telak, Garuda Muda Lolos ke Piala Dunia U-17 2025
Heboh Permadi Arya Dikabarkan Jadi Komisaris Jasamarga Toll Road Operation, Benarkah?
Jalan Terbentang untuk Pendatang Jakarta