Didesak Pecat Kalapas Tanjung Gusta, Menkumham Minta Bersabar

Meski masih ada beberapa napi yang berkeliaran di luar sana, namun Amir bersyukur kondisi Lapas Tanjung Gusta telah kembali kondusif.

oleh Sugeng Triono diperbarui 18 Jul 2013, 02:22 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2013, 02:22 WIB
lapas-tanjung-gusta-130714-b.jpg
Aksi kabur para narapidana Lembaga Pemasyarakatan (LP) Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara berujung kerusuhan. Sebanyak 5 orang menjadi korban jiwa, 3 merupakan warga binaan lapas dan 2 lainnya sipir penjara. Atas kejadian ini Ombudsman mendesak agar Kepala Lapas Tanjung Gusta dipecat.

Menanggapi desakan Ombudsman ini, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Amir Syamsuddin meminta semua pihak untuk bersabar.

"Saya kira, perintah Presiden agar Kapolri menginvestigasi untuk mencari indikasi tindak pidana," kata Amir dalam pesan tertulisnya yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Rabu (17/7/2013).

"Saya kira kita sama-sama bersabar. Kalau Ombudsman rekomendasi pemecatan, kita harus lihat juga," ujarnya.

Meski masih ada beberapa napi yang berkeliaran di luar sana, namun Amir bersyukur kondisi Lapas Tanjung Gusta telah terkendali dan kembali kondusif. Semua berkat kerjasama antara TNI-Polri, pimpinan daerah Sumut, dan warga binaan.  "Tapi jangan lupakan, kita kehilangan 2 warga terbaik kita di Kemenkumham dan pembantu di lapas tersebut," tutur politisi Partai Demokrat itu.

Amir menilai, matinya lampu dan air di LP Tanjung Gusta bukanlah penyebab utama kerusuhan yang terjadi pada Kamis malam 11 Juli lalu itu. Dia pun berjanji akan segera mengunjungi para tahanan di lapas tersebut.

"Lampu dan air hanya faktor di luar pemasyarakatan. Saya tak ingin mengulang-ngulang. Saya harus menepati janji saya kepada warga binaan untuk datang ke sana," pungkas Amir. (Ndy)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya