Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini, isu hubungan manipulatif ramai diperbincangkan di media sosial. Banyak warganet membagikan pengalaman atau curhatan tentang relasi yang tidak sehat, di mana salah satu pihak cenderung mengendalikan dan memanipulasi perasaan pasangannya.
Fenomena ini bukan hal baru, namun penting untuk terus disuarakan agar semakin banyak orang yang sadar dan mampu mengenali tanda-tandanya sejak awal.
Baca Juga
Lantas, apa sebenarnya hubungan manipulatif itu? Dan bagaimana cara mengenalinya?
Advertisement
Apa Itu Hubungan Manipulatif?
Melansir dari Very Well Mind, Selasa (22/4/2025), hubungan manipulatif adalah relasi yang didominasi oleh salah satu pihak dengan cara memutarbalikkan kenyataan dan mengeksploitasi emosi pasangannya.
Tujuannya? Tak lain untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, meski harus menyakiti orang lain.
Manipulasi ini bisa hadir dalam berbagai bentuk, dari kebohongan, gaslighting, perilaku pasif-agresif, hingga sikap playing victim dan memberikan perlakuan diam (silent treatment). Tak jarang, korban dibuat merasa bersalah, bingung dan kehilangan jati diri.
Ciri-Ciri Hubungan Manipulatif
Dikutip dari BetterHelp, berikut beberapa tanda bahwa kamu mungkin sedang berada dalam hubungan manipulatif:
1. Guilt-Tripping
Pasangan membuatmu merasa bersalah, bahkan untuk hal-hal kecil. Misalnya: “Kalau kamu cinta aku, kamu pasti mau.”
2. Playing Victim
Mereka selalu merasa jadi korban, dan menyalahkan orang lain atas semua masalah.
3. Silent Treatment
Mengabaikan pesan atau panggilan sebagai bentuk hukuman agar kamu merasa cemas dan bersalah.
4. Gaslighting
Membuatmu meragukan perasaan dan ingatan sendiri. Misalnya: “Kamu tuh terlalu sensitif” atau “Itu cuma di pikiran kamu aja.”
5. Perilaku Pasif-Agresif
Alih-alih mengungkapkan apa yang dirasa, mereka menunjukkan emosi lewat sindiran atau sikap dingin.
6. Kebohongan dan Penyimpangan Fakta
Mereka kerap menghindari tanggung jawab, berbohong, atau melebih-lebihkan untuk terlihat sebagai pihak yang benar.
Advertisement
Dampak Buruk Hubungan Manipulatif
Menurut Good Therapy, hubungan semacam ini bisa berdampak serius pada kondisi mental korban. Rasa bersalah yang terus-menerus bisa memicu kecemasan, depresi, bahkan menyebabkan korban menarik diri dari lingkungan sosial.
Dalam jangka panjang, hubungan manipulatif bisa menjadi bentuk pelecehan emosional yang merusak harga diri dan kesehatan jiwa seseorang.
Cara Mencegah dan Mengatasi Manipulasi
Dilansir dari MindBodyGreen Relationship, berikut beberapa langkah yang bisa diambil untuk melindungi diri:
1. Tentukan batasan yang sehat
Jangan takut mengatakan "tidak" dan buat batasan yang jelas soal apa yang bisa ditoleransi.
2. Berani pergi jika batasan dilanggar
Hubungan sehat harus saling menghargai. Jika tidak, mundur bukan berarti kalah.
3. Perhatikan pola hubungan yang berulang
Coba refleksi—apakah kamu sering terjebak dalam hubungan seperti ini? Mungkin ada pola yang perlu disadari sejak awal.
4. Percaya pada instingmu
Jika hatimu merasa ada yang tidak beres, jangan abaikan. Kesehatan mental dan emosionalmu adalah yang utama.
Advertisement
