Memprotes Pemilihan Bupati dengan Debus

Aksi membakar diri dan potong lidah dipertontonkan warga Cirebon dan Bekasi di Kantor Depdagri. Atraksi dilakukan untuk menolak pemilihan bupati Bekasi dan Perda 1/2001 soal Kewenangan Daerah.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Des 2003, 00:01 WIB
Diterbitkan 12 Des 2003, 00:01 WIB
111203dIndo_60.jpg
Liputan6.com, Jakarta: Atraksi potong lidah dan bakar diri menghiasi acara demonstrasi di Departemen Dalam Negeri di Jalan Medan Merdeka Utara Nomor 7, Jakarta Pusat, Kamis (11/12). Aksi debus dilakukan warga Bekasi dan warga Cilegon, Jawa Barat. Ratusan warga Bekasi berunjuk rasa menolak pemilihan bupati Bekasi yang dinilai terpengaruh politik uang. Sedangkan warga Cirebon menentang pencabutan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2001 tentang Kewenangan Daerah.

Hari ini, Komisi Pemilihan Umum telah menyerahkan 660 lembar formulir pencalonan legislatif kepada para pimpinan partai politik. KPU juga menjelaskan tata cara pengajuan caleg. Setiap parpol sudah harus mengajukan calon-calonnya ke KPU paling lambat akhir Desember ini.

Sekitar 800 warga mendatangi Markas Kepolisian Sektor Wonodadi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Mereka menolak sikap oknum polisi setempat yang sering menggelar operasi yang ujung-ujungnya mengutip sejumlah uang [baca: Mapolsek Wonodadi Didemo Ratusan Warga]. Dalam orasinya, demonstran juga meminta pencopotan Kapolsek karena dinilai kurang tegas memberantas praktik judi toto gelap alias togel dan terkesan melindungi para pengecer.

Panglima Daerah Militer VI Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Hery Tjahjana dan Kapolda Kalimantan Barat Brigadir Jenderal Polisi Iwan Panjiwinata secara bersama-sama memberikan pengarahan kepada seluruh jajarannya. Pimpinan TNI dan Polri di wilayah Kalbar berjanji akan mengusut tuntas insiden Mempawah dan berjanji menindak anggota yang bersalah [Baca: Buntut Kasus Mempawah, Prajurit Bersalah Bakal Ditindak].(TNA/Tim Liputan 6 SCTV)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya