Kuesioner yang memuat gambar dan ukuran kelamin siswa di sebuah SMP di Sabang, Aceh meresahkan masyarakat dan dunia pendidikan.
Oleh karena itu, Wakil Menteri Pendidikan Musliar Kasim pun memerintahkan Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) untuk menginvestigasi masalah tersebut.
"Senin akan dicek, ke sana untuk investigasi. Itjen yang gerak," kata Musliar kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat (6/9/2013).
Investigasi dilakukan guna mengetahui siapa yang meminta diedarkannya kuesioner tersebut dan apa guna kuesioner. "(Hingga saat ini) masih seperti itu, kita Senin akan cek," ujarnya.
Penolakan pun datang dari berbagai elemen, seperti wakil rakyat dan lembaga yang melindungi hak anak. Anggota Komisi VIII DPR Ingrid Maria Palupi Kansil meminta Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menegur Gubernur Aceh Zaini Abdullah terkait kuesioner tersebut.
Menurut Istri Menteri UMKM Syarif Hasan ini, kuesioner itu merupakan bentuk pelecehan dan melanggar hak asasi siswa. Karena itu, bagi oknum instansi yang teledor perlu diberi sanksi administratif.
"Karena sejatinya pendidikan merupakan hak dasar bagi setiap warga negara seperti yang telah diamanahkan oleh UUD 1945 dan dalam pelaksanaannya tidak berkaitan dengan kondisi fisik seseorang," tutur Ingrid.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh Anas M Adam mengatakan, kuesioner itu merupakan program nasional Kementerian Kesehatan melalui Dinas Pendidikan setempat.
Program itu tidak dikoordinasikan oleh Dinkes Sabang ke Dinas Pendidikan. Anas menyebut kuesioner itu sebagai keteledoran pelaksana.
Komisioner KPAI bidang pornografi dan Napza, Maria Advanti mengatakan kuesioner tersebut tidak relevan dengan permasalahan kesehatan reproduksi yang dihadapi anak dan remaja.
Maria menegaskan, kuesioner yang menampilakan gambar, foto, atau sketsa bagian alat vital reproduksi tanpa penjelasan yang memadai bisa mengarah pada pornografi.
"Informasi berupa gambar, foto, sketsa yang terpapar kepada anak bisa ditangkap secara berbeda bila dibandingkan dengan orang dewasa. Informasi yang salah mengenai seksualitas seperti pencabulan, pemerkosaan, kehamilan pra nikah bahkan lebih jauh lagi anak dapat terinveksi HIV/AIDS, penyakit seksual, atau mengakhiri hidup janin yang dikandungnya dengan aborsi," jelasnya.
Sebuah SMP di Sabang mengharuskan muridnya mengisi 1 halaman yang bergambar contoh payudara, kemaluan laki-laki, dan kemaluan perempuan. Masing-masing ada 4 nomor dari gambar itu, mulai ukuran kecil hingga besar. Siswa disuruh melingkari salah satunya. (Riz/Ary)
Kemendikbud Akan Investigasi Kuesioner Ukur Kelamin Siswa
Kuesioner yang memuat gambar dan ukuran kelamin siswa di sebuah SMP di Sabang, Aceh meresahkan masyarakat dan dunia pendidikan.
diperbarui 06 Sep 2013, 18:29 WIBDiterbitkan 06 Sep 2013, 18:29 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Dampak Bungkusan Rokok Polos: Rokok Ilegal Menjamur, Pendapatan Negara Menipis
Keamanan Eropa dan Perdagangan dengan Indonesia Jadi Prioritas Keketuaan Polandia di Uni Eropa
Ini Alasan Patrick Kluivert Kagum dengan Suporter Timnas Indonesia
VIDEO: Kopi Pagi: Tren Berburu “Koin Jagat” Resahkan Masyarakat, Penyedia Aplikasi Minta Maaf
Arti Mimpi Berantem Sama Suami: Makna dan Interpretasi
WN China Buat Konten Selipkan Uang di Paspor, Menteri Imipas: Niatnya Tak Baik
Jelang Hari Pelantikan, Donald Trump dan Istrinya Melania Trump Saksikan Pesta Kembang Api
Truk Bantuan dari PBB Mulai Masuk Gaza Setelah Gencatan Senjata Resmi Berlaku
VIDEO: Kisah Guru Honorer Bergaji Rp200 Ribu per Bulan, 3 Jam Jalan Kaki untuk Pergi Mengajar
Arti Jerawat di Dagu: Penyebab, Perawatan, dan Pencegahan
7 Tanda Perilakumu yang Membuat Orang Lain Menjauh
Deretan Fitur WhatsApp untuk Bikin Chatting Makin Asyik di 2025