Menang Taruhan Balap Liar, Wawan Tewas Dikeroyok

Namun, 2 tersangka Rohim dan Retno alias Ajeng masih buron dalam kasus pengeroyokan akibat kalah taruhan balap liar di Sunter.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Nov 2013, 10:07 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2013, 10:07 WIB
tangkap-xyz121125a.jpg
5 Pelaku pengeroyokan yang di Sunter, Jakarta Utara, yang mengakibatkan Wawan tewas akhirnya deibekuk. Pengeroyokan dipicu kelompok pelaku yang kalah taruhan saat balap liar dini hari tadi.

"Karena pelaku (EH) kalah maka pada saat korban (Wawan) turun dari sepeda motor, para pelaku langsung mengeroyok korban, kemudian salah satu pelaku bernama EH menusukan badik ke pinggang korban lain R," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Dedy Hartadi, Selasa (5/11/2013).

Wawan tewas di Jembatan ABC, Jalan Danau Sunter Utara, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu, 27 Oktober 2013 lalu. Pengeroyokan yang terjadi sekitar pukul 04.15 WIB itu menewaskan korban Wawan.

EH (24) diduga penusuk korban Wawan hingga meninggal dunia. Sedangkan Y (26) berperan memukul korban Faturohman dengan gitar. 3 Tersangka lain yang ikut terlibat di antaranya IF, IS, dan H.

"Sementara 2 DPO bernama Rohim yang diduga membacok korban dan seorang bernama Retno alias Ajeng," kata Dedy.

Dedy menjelaskan pengeroyokan diawali kelompok EH kalah taruhan saat adu balapan liar dengan kelompok Wawan di daerah Sunter.  Wawan juga dianaya dan dibacok dengan menggunakan senjata tajam tersangka Rohim. Akibatnya, Wawan mendapat luka di bagian leher dan meninggal dunia.

"Sementara yang lainnya ikut mengeroyok para korban dan kemudian melarikan diri ke bengkel pelaku Yunus di Papanggo, karena takut melihat korbannya bersimbah darah," imbuh Dedy.

Selain korban tewas, korban lainnya Imam Faturrahman (17) menderita luka bacok, dan Rifsan (16) luka tusuk di pinggang kiri. Polisi mengamankan barang bukti sebilah clurit, sebuah gitar, 2 motor, pakaian korban yang penuh darah.

"Kelima pelaku diancam Pasal 351 ayat 2,3 dan Pasal 170 ayat 2, 3 tentang penganiayaan dan pengeroyokan yang mengakibatkan korban meninggal dunia," tukas Dedy. (Adi/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya