Peran Aktif Perguruan Tinggi Mencetak Jurnalis Berkualitas dalam Keberagaman Indonesia

Di tengah keberagaman Indonesia, isu agama sering dipermainkan melalui narasi bohong yang menyesatkan. Media dan jurnalis jadi kunci untuk menjaga kedamaian. Perguruan tinggi bisa berperan aktif.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Okt 2023, 12:47 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2023, 12:47 WIB
Forum Global SUSI Alumni Workshop
Forum Global SUSI Alumni Workshop yang berlangsung 12 – 15 Oktober 2023 di kampus New York University, Florence, Italia. (dok. Prodi Jurnalistik FDIKom UIN Syarif Hidayatullah)

Liputan6.com, Jakarta Di tengah keberagaman Indonesia, isu agama sering dipermainkan melalui narasi bohong yang menyesatkan. Media dan jurnalis jadi kunci untuk menjaga kedamaian.

“Hal ini untuk mencegah terjadinya disinformasi yang kini semakin mudah diproduksi sebagai akibat dari derasnya arus informasi saat ini. Apalagi, isu-isu mengenai agama kerap kali dengan mudah dijadikan komoditi dalam pertarungan politik,” jelas Dr. Bintan Humeira, M.Si, saat menjadi pembicara di hadapan sekitar 40 akademisi dari berbagai negara di forum Global SUSI Alumni Workshop, di Kampus New York University di Florence, Italia, Minggu (15/10/2023).

Menurut Bintan, salah satu permasalahan global dalam keberagaman khususnya terkait agama adalah masih adanya tindak diskriminasi serta intoleransi. Perdebatan mengenai “kebebasan berpendapat” terhadap agama atau kepercayaan tertentu seringkali justru meningkatkan aksi intoleransi berbasis agama dan kepercayaan yang berimplikasi pada pecahnya perdamaian dunia termasuk di Indonesia.

Pada 2020, setidaknya ada 422 aksi pelanggaran kebebasan beragama yang terjadi di Indonesia. “Untuk memberitakan persoalan-persoalan yang sensitif, diperlukan kepekaan jurnalis agar pesan yang disampaikan ke publik tidak disalahartikan,” tutur Ketua Prodi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta ini lagi.

Bintan menambahkan, praktik keagamaan sangat erat kaitannya dengan sejarah dan tradisi masyarakat Indonesia. Untuk membuat berita diperlukan jurnalis yang memiliki pengetahuan baik tentang kondisi keagamaan dalam konteks nasional dan lokal. Dengan memahami etika, nilai, dan prinsip jurnalisme dalam peliputan dan penulisan berita, jurnalis akan bisa menulis dengan benar dan bertanggung jawab apapun isunya.

Peran Aktif Perguruan Tinggi

Kampung Toleransi
Kelompok lintas agama di Jalan Sasak Gantung, Kelurahan Balonggede, Kecamatan Regol, Kota Bandung, Jawa Barat mendeklarasikan kampung toleransi. (Liputan6.com/ Arie Nugraha)

Untuk mencetak jurnalis berkualitas, dibutuhkan peran aktif perguruan tinggi. “Prodi Jurnalistik FDIKOM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tengah mengembangkan kurikulum berbasiskan isu-isu yang sensitif, seperti isu keagamaan. Kami mengadakan dialog bersama sejumlah pemangku kepentingan, seperti pekerja media, tokoh-tokoh agama dan juga sejumlah pakar media dari dalam dan luar negeri,” tutur Bintan.

Forum Global SUSI Alumni Workshop merupakan forum dialog antar akademisi dari berbagai negara. Diadakan pada 12 – 15 Oktober 2023 di kampus New York University, Florence, Italia.

Akademisi datang dari negara-negara Asia, Eropa dan Amerika Utara memaparkan berbagai persoalan mengenai isu-isu global seperti, persoalan perbatasan, diskriminasi hingga toleransi antar umat beragama.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya