Liputan6.com, Ankara - Sering kali teknologi yang ada pada film melampaui masanya. Dalam arti, teknologi yang ada di karya sinematik itu masih sebatas angan-angan, dan tak ada di dunia nyata saat film itu dibuat.
Namun sejarah menunjukkan bahwa apa yang ada pada film suatu saat mungkin jadi kenyataan. Misalnya saja di film Back to the Future (1985). Di film itu, ada satu mobil yang dinamakan DeLorean DMC-12 mampu mengubah sampah menjadi energi, dalam hal ini energi nuklir, tanpa perlu mendaur ulangnya dulu.
Di masa kini, ramalan tersebut jadi nyata dengan kehadiran Toyota Mirai edisi khusus. Jika pada film fantasi itu mobil bisa hasilkan energi nuklir, maka Mirai berpintu gull-wing ini mampu mengubah sampah jadi energi yang menggerakkan mesin. Memang tak sama persis, tapi tak juga berbeda sama sekali.
Advertisement
Baca Juga
Bukan hanya Mirai. Di sekuel kedua, ada satu scene yang menggambarkan bagaimana mobil terbang adalah hal yang lazim di masa depan. Dan, sebagaimana diketahui, saat ini sudah ada beberapa perusahaan otomotif yang membuat mobil terbang, semisal Terrafugia yang berbasis di Massachusetts, Amerika Serikat (AS).
Beberapa telah berhasil mengembangkan prototipe serta mengujinya. Meski memang mobil terbang belum jadi hal yang jamak saat ini.
Baru-baru ini, contoh lainnya dibuktikan dengan kehadiran mobil yang bisa berubah jadi robot. Ya, kita sedang membicarakan film Transformer.
Sebuah perusahaan asal Turki, Letvison, berhasil memamerkan prototipe mobil robot mereka baru-baru ini. Mobil yang dipakai adalah BMW E90 3-Series.
Memang, prototipe ini masih cukup jauh dari bayangan mobil-robot yang ada pada Transformer. Perubahannya, misalnya, perlu waktu relatif lama. Sementara kita tahu perubahan di Transformer terjadi begitu cepat. Bentuknya pun tidak sekompleks Bumblebee atau Megatron. Pun dengan keluwesannya.
Berhubung masih berstatus prototipe, mobil ini masih akan terus dikembangkan. Sehingga bukan tidak mungkin akan semakin canggih ke depannya.