Bisnis Karoseri Belum Banyak Dipahami Masyarakat

Pemahaman masyarakat tentang karoseri masih sangat minim.

oleh Rio Apinino diperbarui 25 Jan 2017, 13:40 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2017, 13:40 WIB
Bus Premium Bergaya Eropa Goda Pengunjung GIIAS 2015
Karoseri yang berbasis di Malang tersebut menampilkan Mercedes Benz OC RF 2542 dan Scania K 360 dalam bodi yang dinamai Jetbus 2

Liputan6.com, Jakarta - Pemahaman masyarakat tentang karoseri masih sangat minim. Banyak yang tidak tahu apa itu karoseri. Hal ini diakui oleh Sommy Lumadjeng, Presiden Direktur Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo).

Dalam konferensi pers yang dihelat di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta, Sommy menceritakan bahwa pernah ada calon konsumen yang berasal dari pemerintah menanyakan pada dirinya bagaimana cara memesan karoseri.

"Ada orang pemerintah nanya, 'punya gak brosur karoseri untuk mobil pemadam kebakaran'. Ya saya tanya balik, butuhnya apa, damkar untuk lantai 50 atau untuk damkar di wilayah padat penduduk. Itu kan beda," ujarnya, Selasa (24/1) kemarin.

Menurut Sommy, membeli karoseri bukan seperti membeli mobil-mobil standar seperti Avanza dan Xenia yang sudah ada modelnya, dan konsumen tinggal pilih. Karoseri dibuat sesuai dengan pemesanan.

"Pemahamannya beda. Pesan karoseri itu tidak seperti itu. Kami buat persis seperti yang dipesan oleh konsumen. Ternyata pemahaman orang-orang itu beda. Bahkan orang pemerintahan," tambah Sommy.

Secara sederhana, karoseri adalah industri yang membuat bodi kendaraan. Sementara bagian lain seperti sasis dan mesin, dipasok dari pabrikan otomotif. Selain membuat truk dan bus, karoseri juga memproduksi kendaraan khusus seperti ambulans.

Pengertian yang benar seperti ini, ujar Sommy, yang harus disebarkan ke masyarakat luas. Dan pameran-pameran semacam Indonesia International Bus, Truck & Components Exhibition (IIBT) yang digelar pada 29 Maret hingga 1 April nanti, diharapkan jadi ajang yang tepat.

"Pameran ini saya rasa penting. Di situlah tempat interaksi pembeli dan penjual untuk mengetahui karoseri lebih jauh," tutup Sommy.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya