Liputan6.com, Jakarta - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) resmi memperkenalkan Suzuki Ignis ke publik Indonesia di Jakarta, Senin (17/4) kemarin. City car pengganti Splash ini dibanderol dengan harga mulai dari Rp 139,5 juta.
Dari sekian banyak aspek yang terdapat pada mobil ini, setidaknya ada beberapa yang paling menarik perhatian. Salah satunya adalah fitur kenyamanan. Satu fiturnya nampaknya "salah sasaran" karena peruntukkan yang kurang tepat.
Di bagian depan, terdapat fitur auto climate control dan heater, yang desainnya terpisah dari dashboard. Climate control pada dasarnya adalah fitur yang memungkinkan AC mengatur suhu secara otomatis dengan melihat kondisi udara di luar mobil.
Advertisement
Baca Juga
Jika udara panas, maka kompresor AC akan bekerja maksimal, sementara jika suhu rendah, maka kompresor AC akan mati.
Sementara heater, sebagaimana namanya, adalah fitur yang mengeluarkan suhu hangat. Keduanya sebetulnya cocok dipakai di negara bermusim empat. Sementara di Indonesia yang suhunya konstan, justru tidak terlalu dibutuhkan.
Fitur kedua adalah transmisi mobil. Alih-alih menggunakan transmisi matik konvensional yang menggunakan CVT, Suzuki justru lebih memilih auto gear shift (AGS).
AGS mudahnya adalah transmisi yang menggunakan girboks dengan kopling kering layaknya mobil manual. Namun demikian, mekanisme koplingnya itu dikendalikan oleh pompa yang diatur secara otomatis, tidak manual seperti mobil manual konvensional.
Transmisi ini sebelumnya ada pada mobil murah ramah lingkungan (LCGC) Suzuki, Karimun Wagon R.
"Kenapa kami pakai AGS dan bukan CVT, karena ini strategi. Kami percaya, transmisi AGS dapat diterima masyarakat," ujar Direktur Marketing PT SIS, Donny Saputra.