Begini Asal-usul MPV di Indonesia

Jika melihat sejarahnya, tren MPV di Indonesia ternyata bermula dari sebuah ungkapan, 'makan enggak makan asal kumpul'.

oleh Arief Aszhari diperbarui 25 Jun 2017, 06:13 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2017, 06:13 WIB
Begini Rasanya Naik All New Toyota Kijang Innova
PT Toyota Astra Motor (TAM) menggelar acara bertajuk 'Journalist Test Drive All New Toyota Kijang Innova'
Liputan6.com, Jakarta - Pasar otomotif di Tanah Air hingga saat ini masih dikuasai oleh segmen multipurpose vehicle (MPV). Segmen ini menjadi penguasa pasar, dengan berbagai model yang hadir dan cukup digemari masyarakat Indonesia.

Jika melihat sejarahnya, tren MPV di Indonesia ternyata bermula dari sebuah ungkapan, "makan enggak makan asal kumpul". Hal ini karena, MPV memiliki kapasitas yang besar, dan mampu membawa banyak penumpang.
 

Dijelaskan Kukuh Kumara, Sekertaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), jika dilihat dari sejarahnya, pada 1970-1980 itu mobil yang mendapatkan perhatian mobil komersial, tapi yang bisa memuat penumpang.

"Akhirnya dikonversikan, Toyota Kijang waktu itu kendaraan komersial, dan diubah melalui karoseri akhirnya bertumbuh sampai sekarang," ujar Kukuh beberapa waktu lalu.

Ditambah, struktur pajak yang kecil membuat MPV semakin diterima oleh masyarakat Indonesia.

"Saat ini tujuh seater jadi syarat mobil kalau mau laku di Indonesia, karena bisa mengangkut banyak orang," ia menambahkan.

Sementara itu, sejak dimulainya era MPV di Tanah Air, banyak pabrikan yang bermain di segmen tersebut. Namun, hanya Toyota Kijang Innova yang masih kuat hingga saat ini.

 
 
 
Simak juga video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya