Tak Ada Agenda Mobil Mewah Pakai Teknologi Hybrid, Wajib Listrik

Ketidakinginan membuat mobil hybrid ini diumumkan perusahaan mobil Rolls-Royce.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 06 Jul 2017, 10:12 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2017, 10:12 WIB
Rolls-Royce NEXT 100 concept
Rolls-Royce NEXT 100 concept mobil masa depan.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan mobil mewah asal Inggris Rolls-Royce menyatakan tak berminat bermain mobil berteknologi hybrid. Sebaliknya, perusahaan mobil ini ingin langsung meloncat ke teknologi listrik.

Hal itu pun diutarakan langsung CEO Rolls-Royce, Torsten Muller Otvos. Menurut dia, Rolls-Royce akan meluncurkan mobil listrik segera mungkin, jika telah menemukan formula yang tepat untuk pembuatan baterai pada mobilnya nanti.

“Elektrifikasi sudah ada di depan mata, dan kami tidak akan membuat untuk menjadi hibridisasi pada produk,” ungkap Torsten kepada Autocar.

Torsten mengatakan bahwa teknologi listrik tidak ada yang salah dan ini merupakan sistem penggerak untuk masa depan.

“Ada saatnya (teknologi berubah), tidak ada yang bisa memprediksi kapan mesin berbahan bakar tidak selesai. Itu akan memakan waktu yang lama, tapi itu akan terjadi,” ucap Torsten.

Torsten menyatakan alasan mengapa Rolls-Royce tak mau bermain teknologi hybrid, karena perusahaannya tidak hanya ingin berevolusi untuk teknologi hijau karena mengikuti tren.

“Pelanggan kami memerlukan sebuah kemewahan, jadi tidak ada ketidaksempurnaan. Berkompromi dalam hal teknologi atau pengoperasian pada produk kami, itu tidak bisa kami terima," ucapnnya.

Menyoal teknologi mobil tanpa awak atau otonomos yang juga saat ini banyak dikembangkan, Otvos mengaku, Rolls-Royce belum akan terjun ke sana.

Sebab menurutnya, para pemilik Rolls-Royce saat ini lebih banyak menggunakan jasa sopir pribadi.

“Saya tidak punya satu pun pelanggan yang mengatakan kepada saya: ‘Torsten, kapan Rolls-Royce akan menggunakan otonomos? '” ungkapnya.

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya