Liputan6.com, Jakarta PT Astra Honda Motor (AHM) memamerkan skuter matik (skutik) Honda PCX Hybrid saat ajang Indonesia International Motor Show 2018 lalu.
Motor yang dikabarkan akan diproduksi dan dipasarkan pada semester dua tahun ini, menggendong baterai lithium-ion yang diklaim bisa meningkatkan torsi dan akselerasi yang lebih responsif. Baterai lithium Honda PCX Hybrid ini ternyata juga memiliki umur pemakaian.
Advertisement
Baca Juga
"Lithium normalnya 8 tahun (umurnya), biasanya masuk 5 tahun itu sudah mengalami penurunan (performa). Ibaratnya baterai penuh 80 persen setelah 4 tahun bisa jadi 60 persen," kata Endro Sutarno, Technical Service Training Instructor PT Astra Honda Motor, Rabu (16/5/2018).
Endro mengatakan, baterai lithium-ion Honda PCX Hybrid terbilang awet dan tidak mudah rusak, asalkan jangan terlalu lama untuk tidak menghidupkan motor.
Untuk harganya, baterai lithium dibanderol kisaran Rp10 juta. "Sekitar Rp 9-10 juta, kira-kira segitu ya," kata dia.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Indikasi Ganti Baterai Honda PCX Hybrid
Untuk mengetahui baterai sudah lemah, atau tidak bekerja dengan baik, tidak perlu repot membuka jok motor lalu memeriksa sendiri. Indikator baterainya bisa dilihat pada speedometer PCX hybrid.
"Indikator lampu lithium-ion-nya untuk yang tipe hybrid di sebelah kanan panel meternya, bila itu menyala berarti tandanya baterai sudah soak atau lemah. Kemudian liat bar status pengisian baterai kalau status pengisiannya kosong ya harus di-charge," kata dia.
Charge-nya hanya dengan menghidupkan mesin saja. "Kalau status pengisian baterai tidak berubah berarti baterai harus diganti," katanya.
PCX Hybrid telah dirancang sedemikian rupa dengan teknologi tinggi. Untuk diketahui, Honda PCX Hybrid dibekali mesin tipe 4 stroke, SOHC, PGM-FI, Liquid Cooled, ESP, berkapasitas 149.3 cc. Skutik gambot ini mampu menghasilkan tenaga maksimal 14,4 Tk pada 8.500 rpm dan torsi puncak 13,2Nm pada 6.500 rpm.
Advertisement