Mau Mudik Aman dan Nyaman, Suami-Istri Harus Kompak

Mudik bersama keluarga, pastikan Anda berkoordinasi dengan pasangan Anda sepanjang perjalanan. Hal ini guna menciptakan keselamatan dan kenyamanan selama perjalanan.

oleh Yurike Budiman diperbarui 19 Mei 2018, 17:40 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2018, 17:40 WIB
Tips memilih roof rack yang tepat untuk mudik
Tips memilih roof rack yang tepat untuk mudik (popularmechanics)

Liputan6.com, Jakarta - Mudik bersama keluarga, pastikan Anda berkoordinasi dengan pasangan Anda sepanjang perjalanan. Hal ini guna menciptakan keselamatan dan kenyamanan selama perjalanan.

Mengemudi dengan jarak tempuh yang jauh nyatanya harus saling membagi tugas antara suami dan istri.

Hal ini diungkapkan Sony Susmana selaku Director Training Safety Defensive Consulting Indonesia (SDCI).

Sony mengatakan tugas pertama laki-laki sebagai suami tentu memastikan kendaraan dalam kondisi siap dipakai mudik.

"Harus diservis, dicek, kalau ada apa-apa harus diserahkan ke bengkel untuk diperbaiki sebelum benar-benar terjadi hambatan di perjalanan mudik," kata Sony saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (19/5/2018).

Sekalipun banyak tempat servis yang ada di sepanjang perjalanan, Sony mengatakan pengecekan sebelum berangkat akan lebih baik.

"Kalau terhambat kan tidak enak. Lalu kedua, si pengemudi siap fisik maupun mental selama di perjalanan," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Selanjutnya

Fisik dan mental di sini, menurutnya, pengemudi harus cukup istirahat sebelum berangkat mudik.

"Minimal 6 jam sebelum berangkat mudik, dia harus tidur. Tidur yang berkualitas dan memastikan bahwa ia tahu kondisi jalur yang dilalui. Kalau macet harus ada plan B," katanya.

Menurutnya, karena jalur mudik pasti macet, rencana yang lain yakni mencari jalan yang biasa dilalui dan dipublikasikan oleh pemerintah seperti tol baru, jalan baru dan sebagainya.

"Yang jadi masalah dimana ia menempatkan spot untuk istirahat nanti, kan rest area banyak menyebar," papar dia.

Sedangkan untuk si perempuan atau sang istri, dia yang menjadi co-driver harus bisa menemani pengemudi di sepanjang perjalanan.

"Ia harus memberi rasa aman dan nyaman tidak hanya si pengemudi tapi juga co-driver atau perempuan itu," kata Sony.

Selain itu, ia juga harus mempersiapkan kebutuhan keluarga seperti buka puasa atau mungkin sahur di jalan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya