Liputan6.com, Bandung - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat (Sekda Jabar) Herman Suryatman menyebutkan masa libur Lebaran 2025 di secara umum arus lalu lintas jauh lebih lancar dibanding dengan musim libur Lebaran sebelumnya.Â
Namun ia juga menyebut masih terdapat beberapa titik yang arus lalu lintasnya relatif padat, seperti jalur dari dan ke arah Kabupaten Garut atau Tasikmalaya. Contoh kawasan yang arus lalu lintasnya terpantau lebih lancar dari biasanya, yakni di Kawasan Cirebon.Â
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
"Tentu datanya nanti yang pasti kita bisa koordinasi dengan jajaran Polri, yang jelas arus lalu lintas secara umum lebih lancar. Bisa terlihat di H+7, hari ini, di Jabar Command Center tidak ada yang macet total. Ada yang macet sedikit, contohnya di Jalan Makam Sunan Gunung Djati karena memang lalu lintas orang yang mau berziarah, tapi secara umum yang lain lancar-lancar saja," ujar Herman dalam siaran medianya ditulis Bandung, Jumat (11/4/2025).
Herman mengatakan puncak arus balik di Provinsi Jabar terjadi pada Minggu (6/4/2025) lalu. Ia menyebut, dari pemantauan yang dilakukan sejak enam hari sebelum Lebaran 2025, kondisi lalu lintas Provinsi Jabar saat arus mudik dan arus balik pada umumnya kondusif.Â
Herman mengungkap lancarnya jalur pemudik Lebaran 2025 di Provinsi Jabar didukung pula oleh program pemberian insentif untuk pengayuh becak, kusir delman, dan sopir angkot di beberapa titik yang menjadi simpul kemacetan.Â
"Cukup signifikan insentif yang diberikan. Ini kan luar biasa, mereka bisa libur dan hasilnya lalu lintas menjadi lancar, tapi tidak ada pihak yang dirugikan," ucap Herman.Â
Untuk pengayuh becak, insentif yang diberikan sampai Rp3 juta melalui Bank Jabar Banten (bjb), yakni sebelum Lebaran Rp1,5 juta dan setelah Lebaran dengan jumlah yang sama, serta sembako dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Jabar.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Penindakan Premanisme
Selain itu, pungutan liar (pungli) maupun aksi premanisme juga ditindak cepat dengan proses hukum berkat kolaborasi dengan aparat setempat.Â
"Tak kalah penting terkait keamanan dan ketertiban masyarakat, kita saksikan kemarin ada beberapa aksi premanisme dan oleh jajaran Polri langsung ditindak dan diamankan," ucap Herman.Â
Tak cuma itu, Herman juga memastikan selama musim Lebaran 2025, bahan pokok penting tersedia untuk masyarakat dengan harga terkendali.Â
"Ada beberapa yang meleceng (naik), terutama cabai rawit, tapi sekarang mulai turun. Beras konsumsi utama kita juga lancar, inflasi terkendali selama Lebaran ini," katanya.Â
Kemudian terkait kebencanaan, Herman juga menyebut, sejumlah daerah di Jabar mengalami bencana, di antaranya Kabupaten Karawang, Bandung, Kuningan, Cirebon, Sumedang, Kota Banjar, yang sudah ditangani dengan respons cepat baik BPBD seluruh tingkatan pemerintahan di Jabar, serta pihak terkait lainnya.
Advertisement
Penurunan Jumlah Sampah
Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jabar mencatat total ritasi aktual dan ritasi konversi kubikasi 12 M3 sampah masuk ke Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Sementara Sarimukti selama periode Ramadan 2025.Â
Total ritasi aktual sebanyak 8.139 rit dan total ritasi kubikasi 12 M3 sebanyak 6.789 rit. Dari jumlah tersebut, masing-masing untuk Kota Bandung 5.118 ritasi aktual dan 4.589 ritasi konversi 12 M3 (67,59 persen) dan Kota Cimahi 861 ritasi aktual dan 525 ritasi konversi 12 M3 (7,74 persen).Â
"Kabupaten Bandung 1.229 ritasi aktual dan 1.117 ritasi konversi M3 (16,45 persen), serta Kabupaten Bandung Barat 931 ritasi aktual dan 557 ritasi konversi 12 M3 (8,21 persen)," tulis Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jabar, Adi Komar, pada awal pekan ini (Senin, 7/4/2025).
Sedangkan Tonase sampah masuk ke TPPAS Regional Sementara Sarimukti periode Ramadan 2025 mencapai 38.270 ton, masing-masing dari Kota Bandung 25.876 ton, Kota Cimahi 2.967 ton, Kabupaten Bandung 6.302 ton dan Kabupaten Bandung Barat sebanyak 3.133 ton.Â
Jika dibandingkan dengan 2024, jumlah tonase sampah Ramadan dan Idul Fitri tahun 2025 mengalami penurunan 18,54 persen atau 8.707 ton, dari 46.977 ton di tahun 2024 menjadi 38.270 ton pada 2025.
