Kenali Dulu Materialnya Sebelum Pasang Body Kit

Pengaplikasian body kit supaya tampilan kendaraan menjadi lebih ciamik menjadi hal lumrah dalam dunia modifikasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jul 2018, 20:03 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2018, 20:03 WIB
Toyota Calya
Body kit Astra Toyota Calya mulai tersedia di pasar aksesori (Yongki/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pengaplikasian body kit supaya tampilan kendaraan menjadi lebih ciamik menjadi hal lumrah dalam dunia modifikasi. Namun perlu diketahui, material pembentuk body kit menentukan kualitasnya.

Menurut Yosef Bee selaku punggawa H2O Bodyworks, terdapat tiga material yang biasa digunakan untuk membuat body kit, yaitu fiberglass, polyurethane atau biasa disebut plastik dan karbon. Masing-masing material memiliki kelebihan dan kekurangan.

Fiber merupakan material paling populer. Soalnya, material ini terbilang murah dan cukup mudah untuk dibuat. Namun, fiber memiliki kekurangan dari sisi kekuatan dan kelenturan. Di mana apabila terkena benturan yang tidak terlalu keras berisiko mengalami kerusakan.

"Untuk mengetahui material fiber bisa dilihat dari teksturnya yang berserat," jelas Yosef kepada Otosia melalui pesan singkat, Senin (09/07/2018).

Plastik juga cukup populer digunakan untuk membuat body kit, akan tetapi material ini memiliki dua varian, yaitu biasa dan ABS (acrylonitrile butadiene styrene). Perbedaan keduanya cukup signifikan, baik dari segi kualitas maupun harga.

 

Selanjutnya

Di mana plastik biasa lebih gampang pecah dan rigid, sedangkan plastik ABS tidak mudah pecah dan fleksibel. Perbedaan tersebut membuat plastik ABS dibanderol cukup mahal, bahkan kebanyakan body kit yang terbuat dari material ini tidak diproduksi secara lokal melainkan diimpor.

"Rata-rata bodykit yang dijual di Indonesia adalah plastik biasa. Dari segi harga body kit dari plastik ABS itu mahal, karena dari proses pembuatan dan materialnya memang mahal. Untuk mengetahuinya bisa melakukan tes kelenturan dan biasanya body kit dari plastik ABS akan memiliki kode material di belakangnya," jelas Yosef.

Sedangkan karbon merupakan material yang jarang digunakan karena harganya yang sangat mahal.

Material tersebut tak hanya memiliki keunggulan dari segi kekuatan, namun juga bobot yang jauh lebih ringan dari kedua material di atas. Kemampuan itu tentunya akan mempengaruhi performa kendaraan.

Sumber: Otosia.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya