Liputan6.com, Jakarta - Porsche tidak melihat masa depan yang cerah dari mesin diesel. Pabrikan asal Jerman inipun mencoret mesin diesel dari rencana jangka panjang mereka.
Permintaan mobil listrik yang kian meningkat sejalan dengan arah elektrifikasi kendaraan global menjadi alasan Porsche meninggalkan Diesel. Dilaporkan, permintaan mobil listrik dan hybrid rilisan manufaktur, mengalami kenaikan. Dan Porsche AG berinvestasi enam miliar Euro untuk elektrifikasi pada 2022.
Toh, Porsche masih menilai diesel sebagai mesin yang penting bagi manufaktur dan konsumen. "Kami tidak menjelekkan diesel. Itu selalu menjadi bagian teknologi yang penting. Bagaimanapun kami sebagai manufaktur mobil sport yang juga dimainkan perannya oleh diesel sebagai mesin sekunder, sampai pada keputusan masa depan kami bebas diesel. Sudah sewajarnya kami tetap menjaga pelanggan diesel kami dengan profesionalitas yang mereka harapkan," ungkap Oliver Blume, CEO Porsche AG dalam siaran rilis resmi.
Advertisement
Baca Juga
Dari laporan Porsche, 63 persen Panamera yang terjual di Eropa, model hybrid. Di sisi lain, permintaan Porsche berjantung mekanis diesel kian menurun, seperti yang diklaim global market share dari Porsche diesel hanya 12 persen pada 2017 lalu. Dari angka itu, wajar kalau mereka ingin meninggalkan diesel dan lebih mengutamakan pasar yang lebih ramai.
Apalagi Porsche Taycan, sportscar listrik, terlihat menjanjikan dan siap menggempur pasar sportscar tahun depan. Sementara pada 2025, tiap mobil baru Porsche diharapkan sudah terelektrifikasi, baik hybrid maupun listrik menyeluruh.
Porsche juga dikabarkan tengah terkonsentrasi pada optimalisasi mesin pembakaran internal. Dengan begitu, nilai-nilai sportscar murni penuh performa tetap memainkan peran penting dalam portofolio manufaktur.
"Tujuan kami menjadi pelopor dalam teknologi, kami mengintensifkan fokus pada inti dari merek kami sambil menyelaraskan perusahaan dengan mobilitas masa depan secara konsisten," ungkap Blume lagi.
Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Sebagai informasi terkait, sejak Februari tahun ini, Porsche menghentikan penjualan diesel karena penyelidikan pihak hukum Jerman soal peranti lunak pada mesin yang mencurangi informasi akibat ulah Volkswagen AG selaku induk perusahaan Porsche. Pasalnya, Porsche mengadopsi mesin diesel dari sesama grup VW, Audi yang juga punya potensi ilegal.
Pengamat industri Jerman mendapatkan peranti lunak yang melanggar aturan emisi pada mesin 8-silinder Porsche Cayenne EU5.
Penemuan itu lantas mempengaruhi 13.500 unit di Eropa dan Porsche terpaksa melakukan recall 60.000 unit Cayenne dan Macan bermesin diesel pada Mei lalu.
Sumber: oto.com
Advertisement